Transformasi Digital

Tingkatkan Kinerja, ASDP Komitmen Akselerasi Transformasi Digital

ASDP terus berkomitmen mengakselerasi transformasi digital dengan tujuan meningkatkan kinerja, layanan konsumen, dan efisiensi operasional.

Suasana Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Banten. Foto: ASDP

apahabar.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus berkomitmen dalam mengakselerasi transformasi digital dengan tujuan meningkatkan kinerja, layanan konsumen, dan efisiensi operasional.

Langkah itu merupakan upaya konkret ASDP dalam membangun sistem kinerja dan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (20/6), menjelaskan transformasi digital saat ini menjadi jembatan penting bagi perusahaan.

"ASDP terus memastikan agar kualitas bisnis dan operasional terus meningkat tentunya dengan adanya transformasi digital di seluruh aktivitas, mulai dari aspek komersial, operasional, keuangan hingga pengelolaan sumber daya manusia," ujar Shelvy.

Baca Juga: KTT ASEAN 2023, ASDP: Hotel Meruorah Siap Sambut Tamu Negara

Ia juga menegaskan bahwa pentingnya digitalisasi dalam mendukung rencana usaha perusahaan sejalan dengan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) 2020-2024.

Hal tersebut meliputi pilar transformasi digital serta berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo pada 6 Maret 2017 yang meminta dilakukan langkah-langkah perbaikan secara sistemik dan menyeluruh terhadap penyeberangan di Bakauheni, Lampung dan Merak, Banten, termasuk waktu tunggu sandar, sarana dan prasarana pendukung serta aksesibilitas menuju pelabuhan.

"Sejak tahun 2017, ASDP telah memulai proses digitalisasi dan melaksanakan transformasi digital secara bertahap. Hal ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan layanan dan kualitas layanan ASDP, sehingga pengguna jasa dapat merasakan pengalaman transaksi yang modern, mudah, cepat, dan aman," kata Shelvy.

Ia pun menyampaikan salah satu bentuk transformasi digital yang sedang dititikberatkan adalah pada bidang SDM atau human resources (HR).

Baca Juga: ASDP pada H+2 Seberangkan 30.247 Orang dari Merak menuju Bakauheni

"ASDP telah melakukan transformasi fungsi support SDM menjadi business partner (shared service center) dengan memanfaatkan peran penting teknologi dalam mencapai pengelolaan karyawan yang efektif agar perjalanan karyawan meningkat. Fokus ini dikenal sebagai HR Breakthrough Project dengan tagline Let Focus on Employee Journey, Not Administrative Task," ujar Shelvy.

Adapun beberapa program digitalisasi seperti e-Procurement dan electronic-office telah dicanangkan sejak 2017. Selain itu, digitalisasi penjualan tiket juga dimulai pada momen Lebaran 2017, dimana tiket penyeberangan sudah dapat dipesan secara daring, menggantikan sistem pembelian tunai di loket pelabuhan yang sering menyebabkan antrean panjang pada momen tertentu seperti Lebaran, natal, dan tahun baru.

Pada 2019, ASDP juga melakukan digitalisasi pengelolaan bahan bakar minyak (BBM) melalui Integrated Bunker System. Hal itu berhasil meningkatkan efisiensi belanja BBM hingga 30 persen, setara dengan Rp120 miliar per tahun.

Sejak Mei 2020, ASDP juga melaporkan bahwa digitalisasi pembelian tiket penyeberangan memasuki era baru dengan diluncurkannya Ferizy yang dapat diakses melalui website dan aplikasi. Pembayaran tiket juga dapat dilakukan melalui transfer, e-Wallet, dan gerai ritel.

Baca Juga: Demi Kelancaran Saat Balik, ASDP: Pengguna Jasa Beli Tiket Online

ASDP menyebut kelebihan dari pembelian tiket melalui Ferizy, yakni pengguna jasa dapat membeli tiket dimana saja dan mengatur waktu keberangkatan sesuai jadwal. Selain itu, pengelolaan kapasitas pelabuhan atau port capacity management menjadi lebih terkendali serta data penumpang untuk keperluan asuransi dapat tercatat dengan lebih baik.

Pada 2021, penjualan tiket daring via Ferizy sudah dapat digunakan di pelabuhan utama dan pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai metode multi payment gateway.

Adapun, manfaat dari transformasi digital pembelian tiket penyeberangan sangat signifikan bagi perusahaan serta memperkuat citra perusahaan dengan menerapkan standar keamanan siber berbasis ISO.

"Keuntungan utamanya adalah perusahaan dapat memastikan jumlah kendaraan dan penumpang yang melakukan penyeberangan secara lebih akurat, sesuai dengan pendapatan yang masuk ke perusahaan. Selain itu, digitalisasi pembelian tiket juga dapat menghilangkan praktik percaloan di pelabuhan, yang berdampak positif pada peningkatan pendapatan perusahaan," kata Shelvy pula.