Kalsel

Tingkat Memilih Diprediksi 94,5 Persen, Tim Pakar ULM: Waspadai Kerumunan

apahabar.com, BANJARMASIN – Anggota Tim Pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Taufik Arbain mengingatkan agar…

Oleh Syarif
Pilkada Serentak 2020. Foto-apahabar.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Anggota Tim Pakar Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr Taufik Arbain mengingatkan agar masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) tetap waspada terhadap virus Corona di tengah pelaksanaan Pilkada Serentak 2020.

“Pada saat pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) memungkinkan terjadinya kerumunan warga seperti layaknya pasar, terlebih pada kawasan masyarakat pedesaaan,” ucap Taufik Arbain kepada apahabar.com, Selasa (8/12) sore tadi.

Hal ini disampaikan, kata dia, berdasarkan data tim pakar yang menyebut akumulasi perkembangan kasus baru Covid-19 terus meningkat di Kalsel.

“Untuk itu kewaspadaan warga tetap kita utamakan,” katanya.

Meskipun pelaksanaan pilkada telah mensyaratkan tiap-tiap TPS wajib mematuhi protokol kesehatan, namun petugas harus tegas mengingatkan warga.

“Sebab kemungkinan rasa sungkan dan ewuh pakewuh itu pasti akan terjadi. Terlebih apabila petugas yang menangani protokol kesehatan ini orang muda dan tidak tegas, maka kecenderungan pengabaian ini akan terjadi,” sebutnya.

Menurutnya, KPU harus mengingatkan warga, termasuk juga tokoh-tokoh masyarakat agar pelaksanaan pilkada berjalan lancar dan tidak menghadirkan kecemasan kesehatan.

Direktur Lembaga Survei Banua Meter ini merilis hasil surveinya November 2020 di beberapa kawasan yang menyelenggarakan pilkada secara akumulatif masyarakat sangat bersemangat dengan pelaksanaan pilkada kali ini.

Masyarakat menyatakan ikut memilih mencapai angka 94,5 %, Tidak Memilih 2,4 % dan Tidak Menjawab 3,1%.

Artinya semangat warga dalam pilkada sangat besar. Apalagi kemungkinan di beberapa kawasan yang melaksanakan pilkada ada melakukan mobilisasi warga untuk datang ke TPS dalam rangka memenangkan para calon-calon yang berkompetisi.

Bagi Taufik ada dua arah yang terjadi pada pilkada kali ini. Pertama menangani kecemasan kesehatan dan keselamatan jiwa warga khususnya terkait kewaspadaan Covid-19. Kemudian menangani berjalannya pesta demokrasi lima tahunan ini dengan baik.

Mengingat sebagaimana survei, warga memiliki alasan tersendiri dalam mengikuti pilkada di masa Covid-19.

Ada sekitar 18,3 % menyatakan ikut mencoblos karena penting untuk masa depan daerah mereka.

Kemudian 68,4 % menyatakan Covid-19 tidak masalah selama memenuhi protokol kesehatan.

Selanjutnya, 10,6% menyatakan Tak Perlu Takut dengan Covid -19 dan Tidak menjawab 2,7 %.

“Atas data survei ini tentu saja kami dari Tim Pakar Covid-19 ULM bertanggung kepada masyarakat untuk mengingatkan betapa relasi antara pilkada dengan Covid-19 perlu menjadi perhatian kita bersama.”

“Fakta warga sangat bersemangat dengan pesta demokrasi ini. Tentu harus juga kita ingatkan dengan ketegasan petugas pada pelaksanaan protokol kesehatan di TPS nanti,” pungkas Pakar Politik dan Kebijakan Publik FISIP ULM ini.