Tiga Wakil Dishut Kalsel Dinilai Tim Wana Lestari 2025, Ditarget Terbaik Nasional

Dinas Kehutanan (Dishut) Kalimantan Selatan kedatangan Tim Penilai Penerima Penghargaan Wana Lestari Tahun 2025, Senin (30/6).

Penilai Wana Lestari datang ke Kalimantan Selatan. Foto: Dishut Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Dinas Kehutanan (Dishut) Kalimantan Selatan kedatangan Tim Penilai Penerima Penghargaan Wana Lestari Tahun 2025, Senin (30/6).

Penghargaan Wana Lestari merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat dan daerah kepada perorangan, kelompok, aparatur pemerintah, maupun badan usaha atas prestasi dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.

Untuk Kalimantan Selatan, tim melakukan verifikasi dan validasi pada tiga kategori nominator. Pertama, Penyuluh Kehutanan PNS atas nama Heru Susanto di KPH Kusan.

Kemudian Kelompok Tani Hutan (KTH) Batu Kura di KPH Tanah Laut dan terakhir Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Hartanto dari KPH Hulu Sungai.

"Tim akan memotret profil masing-masing kategori agar menciptakan citra positif saat pleno bersama tim pakar Pusat Penyuluhan Kementerian Kehutanan," jelas Budiman selaku ketua tim penilai.

Penilaian langsung dimulai dari hari pertama dengan verifikasi untuk KTH Batu Kura dan PKSM Hartanto.

Proses ini mencakup pengecekan kondisi lapangan, kelembagaan kelompok, usaha, kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL), penanaman hingga peran aktif masyarakat.

Di Desa Asam Randah, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin, verifikasi untuk Hartanto diawali dengan paparan kegiatannya dalam mengembangkan agroforestry kopi hingga produk turunannya.

Hartanto juga aktif dalam RHL, pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), konservasi, serta pemberdayaan masyarakat.

Kemudian hari kedua, Selasa (1/7), tim melanjutkan penilaian lapangan untuk kategori Penyuluh Kehutanan PNS, Heru Susanto di RPH Satui, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.

Penilaian menitikberatkan pada kemampuan Heru memberdayakan KTH melalui kemitraan konsesi antara PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan) dengan KTH, sehingga mengurangi potensi konflik tenurial.

"Portofolionya sudah sangat bagus, namun perlu digali lagi keunggulan kinerjanya agar lebih menonjol dibandingkan nominator lainnya," jelas Budiman.

Dia menilai Heru mampu memainkan peran negosiator dengan baik, terbukti dengan terbentuknya enam kemitraan konsesi antara PBPH dan KTH di wilayah kerjanya.

Terpisah, Kadishut Kalsel, Fathimatuzzahra, menambahkan jika keikutsertaan dalam ajang Wana Lestari setiap tahun merupakan indikator keberhasilan penyuluhan kehutanan di tingkat tapak.

"Alhamdulillah, Kalsel hampir selalu masuk tiga besar di setiap kategori. Juara nasional bukan tujuan akhir. Semoga tahun ini kami kembali meraih hasil terbaik," singkatnya.