Tak Berkategori

Tiga Petinggi Bank Kalsel Dicopot, Imam: Serahkan ke Ahlinya

apahabar.com, BANJARMASIN – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan angkat bicara soal pencopotan tiga orang direksi…

Kantor BANK KALSEL. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Selatan angkat bicara soal pencopotan tiga orang direksi Bank Kalimantan Selatan.

“Kalau sesuatu hal tidak diserahkan pada ahlinya ini akan berdampak negatif,” kata Imam Suprastowo Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel, Jumat (1/3) menanggapi pencopotan tiga pejabat Bank Kalsel.

Imam berharap nantinya para pengganti pengisi jabatan lebih ahli dalam bidangnya.

Diakui Imam, pihaknya tak bisa banyak berkomentar banyak soal pencopotan tiga pejabat Bank Kalsel itu, karena kewenangan secara teknis pihaknya tidak mengetahui.

Cuma selama ini, sambung dia, di luar dari pencopotan Direktur Bisnis Rudi Syahrinsyah, Direktur Operasional Gusti Agus Permana, dan Komisaris Independen Bank Kalsel, H Zulfadli Gazali, Bank Kalsel tak pernah mengajak pihak legislatif berkonsultasi.

“Selama ini dewan tidak pernah diajak konsultasi maupun membicarakan masalah kinerja Bank Kalsel. Jadi kalau kita dimintai pendapat soal hal itu (Pencopotan) kita tidak tahu sama sekali,” ujarnya.

Lantas standar penurunan kinerja seperti apa yang menjadi dasar pencopotan? Dewan juga mengaku tak mengetahui.

Hanya saja, Imam mencontohkan, Bank Kalsel pernah melaporkan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tinggi. Lalu baru-baru ini Bank melaporkan BOPO rendah. Nah ini kata politikus PDIP tersebut ada ketidaksesuaian.

Baca Juga:Tiga Petinggi Bank Kalsel Dicopot Pemegang Saham

Sebelumnya, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa (RUPS-LB) Bank Kalsel makan tumbal. Tiga orang petinggi bank daerah tersebut dicopot dari jabatan.

Mereka adalah Direktur Bisnis Rudi Syahrinsyah, Direktur Operasional Gusti Agus Permana, dan Komisaris Independen Bank Kalsel, H Zulfadli Gazali, diganti berdasar keputusan RUPS Luar Biasa.

"Itu adalah hasil keputusan rapat para pemegang saham. Kami pun kaget, kalau hasil keputusan RUPS-LB mencopot tiga orang pejabat itu," kata Agus Sabarrudin Direktur Utama Bank Kalsel, Kamis (28/2).

Dalam keterangannya, Bank Kalsel mengalami kerugian keuntungan bisnis sekitar 35,6 persen.

Di sisi kredit mikro, anjlok sekitar 17 persen dan kredit konsumtif terendah hingga Rp 23,4 miliar.

Meski begitu, Agus menerangkan pencopotan jabatan yang dilakukan pemegang saham tertinggi dalam RUPS Luar Biasa juga sering terjadi di bank -bank lain.

Lantas, apa tujuanya?

Agus mengatakan, penyegaran adalah tujuan. Yang jelas, ujar dia, para pemegang saham punya pertimbangan tersendiri dan tidak bisa diganggu gugat dalam pengambilan keputusan.

"Itu sah-sah saja," sambung dia.

Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz F