The Hunger Games

The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes, Tuai Kritik dan Pujian dari Rotten Tomatoes

Baru tayang di Indonesia, The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes mendapatkan penilaian campur aduk. Film ini menuai kritik, sekaligus pujian. 

Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes. Foto: pinterest

apahabar.com, JAKARTA - Baru tayang di Indonesia, The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes mendapatkan penilaian campur aduk. Film ini menuai kritik, sekaligus pujian. 

Sutradara Francis Lawrence kembali ke dunia Hunger Games dengan The Ballad of Songbirds and Snakes, sebuah distopia berlatar 64 tahun sebelum Katniss Everdeen menjadi seorang tribute (peserta dalam permainan Hunger Game).

Prekuel ini mengikuti kebangkitan Coriolanus Snow, dalam film aslinya seorang Presiden Snow yang jahat.

Berdasarkan buku karya Suzanne Colins dengan judul yang sama. Beberapa ulasan untuk film tersebut cenderung mengambang, berada di tengah-tengah.

Melansir Screen Rant, Rabu (15/11), kritikus memuji aspek-aspek tertentu dari film tersebut, dan mengevaluasi aspek lain secara cermat.

Hingga tulisan ini dibuat, film ini mendapat nilai sebesar 63 persen dari total 62 ulasan di Rotten Tomatoes. Cenderung lebih rendah dibanding film peramanya di tahun 2012 dengan total 84 persen dari 318 ulasan.

Poster Film Resmi The Hunger Games The Ballad of Songirds and Snakes akan tayang November mendatang. Foto: imdb

Mengingat plotnya mengenai Presiden Snow, tidak sulit untuk menebak ke mana arah prekuel film ini berjalan. Kritikus berpendapat bahwa film ini dapat membawa perspektif yang baru, mengingat film ini memiliki sesuatu yang hebat, tapi gagal memanfaatkannya.

Para kritikus berpendapat bahwa film ini terlalu banyak memuat narasi tapi cenderung hampa. Film ini terlalu menunjukkan banyak aspek dalam buku yang terlihat terlalu buru-buru.

Dengan durasi 157 menit, The Ballad of Songbirds and Snakes menjadi film terpanjang dalam franchise The Hunger Games, melampaui Catching Fire yang berdurasi 146 menit.

Tapi film ini jauh lelbih bai dan kuat dalam penceritaannya dibanding film The Hunger Games: Mockingjay. Indiewire menyebut hal ini sebagai 'hal terkuat' dari waralaba sejauh ini.

Meski Penuh Kritik Pedas, Para Pemain Dapat Pujian dari Kritikus
Hunger Games The Ballad of Songbirds and Snakes. Foto: GQ

Rachel Zegler berperan sebagai Lucy Gray Baird, dan Tom Blyth berperan sebagai Coriolanus Snow, karakter keduanya terlihat segar dan para kritikus bersamaan memuji penampilan keduanya.

Meski karakter Lucy Gray berbeda dengan Katniss, tapi dia berhasil memukau dengan caranya sendiri dalam film ini. Zelger dikatakan berhasil dalam memerankan karakternya dalam waralaba ini dengan sangat baik.

Ditambah dengan bakat menyanyinya yang membawa banyak orang bersama, membuat nilai tambah untuk karakter dan Zegler sendiri.

'The Hanging Tree' hadir dan dibahas lebih lanjut, dinyanyikan oleh Lucy Gray dengan sangat baik, lagu ini akan menunjukkan pentingnya musik bagi sang karakter perempuan, yang kemudian menjadi simbol dari Mockingjay.

Meski mendapat kritik dari Rotten Tomatoes, film ini tetap layak untuk dinikmati, terlebih para penggemar yang telah mengikuti karya film ini sejak 2012.

Film The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes sudah dapat Anda saksikan pada 15 November 2023 di seluruh bioskop di Indonesia.

Siap mengetahui awal perjalanan dari permainan yang mempertaruhkan nyawa ini bersama Lucy dan presiden Snow?