Nasional

Tetap Tanding di All England, Instagram Pebulutangkis Turki Diserang Warganet Indonesia

apahabar.com, JAKARTA – Terbukti satu pesawat dengan tim Indonesia, seorang pebulutangkis putri Turki bernama Neslihan Yigit…

Akun Instagram milik Neslihan Yigit yang tiba-tiba dipenuhi komentar warganet Indonesia. Foto: Instagram

apahabar.com, JAKARTA – Terbukti satu pesawat dengan tim Indonesia, seorang pebulutangkis putri Turki bernama Neslihan Yigit tetap dibiarkan bertanding di All England 2021.

Neslihan Yigit bahkan sudah memenangkan pertandingan babak pertama. Selanjutnya di babak kedua, wanita berusia 27 tahun ini berhadapan dengan Akane Yamaguchi dari Jepang.

Fakta tersebut menimbulkan kejanggalan, mengingat Neslihan Yigit juga menumpangi Turkish Airways yang membawa semua pebulutangkis Indonesia dari Turki menuju Inggris.

Seperti diketahui seluruh pebulutangkis Indonesia dicoret dari All England 2021, karena dinyatakan satu pesawat dengan penumpang yang dikonfirmasi Covid-19.

Keberadaan Yigit dalam pesawat tersebut, dilaporkan akun Twitter @BadmintonTalk. Pun Ketua Umum PBSI, Agung Firma Sampurna, mengonfirmasi keberadaan Yigit dalam pesawat yang sama.

“Dilaporkan bahwa pemain Turki, Neslihan Yigit, berada di penerbangan yang sama dengan tim Indonesia,” tulis akun @BadmintonTalk seperti dilansir Suara.

“Tapi pertandingan babak kedua melawan Akane Yamaguchi dari Jepang masih dijadwalkan,” tambah akun tersebut.

Begitu mengetahui kabar tersebut, Neslihan Yigit justru menjadi bulan-bulanan warganet Indonesia. Sejumlah unggahan Neslihan, terlihat banyak komentar berbahasa Indonesia.

Banyak warganet menyebut Neslihan tidak fair. Mereka juga meminta agar mundur dan menjalani karantina mandiri seperti yang dialami Indonesia.

“Klo dia ttp kekeh lanjut..berarti dia gak menjunjung fair play,” tulis warganet dengan akun @kmumet.

“Mbak, bayar i panitia all england piro kok isok main (Mbak, bayar panitia berapa kok bisa main)?? Info orang dalam e joss tenan sampeyan (Info orang dalamnya joss sekali),” tambah @isfandiar.

Namun sebagian warganet juga menyebut Neslan tak bersalah. Sebaliknya Federasi Bulutangkis Indonesia (BWF) yang seharusnya bertanggung jawab.

Di sisi lain, BWF menyesali dengan situasi tersebut. Namun mereka disebut tidak bisa berbuat apapun, lantaran regulasi itu merupakan wewenang Pemerintah Inggris.

“Kami menyesali konsekuensi yang tak menguntungkan ini. Kami akan terus mengikuti semua protokol yang disyaratkan Pemerintah Inggris,” demikian penjelasan BWF.

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), sudah berupaya meminta bantuan KBRI di Inggris. Namun KBRI hanya meminta semua pihak mengikuti aturan.