Terungkap, Haris Azhar Sempat Minta Saham di Papua ke Luhut

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap kedekatannya dengan terdakwa pencemaran nama baik terhadapnya, Haris Azhar.

Haris Azhar saat tiba di Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Foto: aphabar.com/Ariyan Rastya

apahabar.com, BANJARMASIN - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap kedekatannya dengan terdakwa pencemaran nama baik terhadapnya, Haris Azhar. Luhut mengatakan, hubungan mereka baik-baik saja hingga Haris Azhar meminta tolong soal urusan saham untuk suku di Papua.

Mulanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan soal seberapa dekat Luhut dengan Haris Azhar. Luhut kemudian mengungkapkan bahwa dirinya dan Haris Azhar kerap bertukar pesan elektronik melalui WhatsApp. Bahkan, pada Maret 2021 lalu, Haris Azhar disebutnya meminta bantuannya untuk mengurus saham di Timika, Papua.

"Yang mulia saya itu sebenarnya sampai hari ini juga belum mengerti Kenapa saudara hari seperti itu karena kami ber WhatsApp saya bisa tunjukkan pada yang mulia beberapa waktu kami ber-WhatsApp ria. Dia minta saya untuk membantu misalnya mengurus saham dari apa, suku apa, di mana, di Timika, yang mereka bilang beres, itu semua baik-baik saja sampai pada Maret urusan saham begitu," kata Luhut di PN Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023). Luhut kemudian menunjukkan bukti chat-nya dengan Haris Azhar.

Baca Juga: Puluhan Driver Ojol Kuning Geruduk Polres Banjarbaru Buntut Video Pemborgolan saat Mengambil Orderan

Luhut pun mengaku kala itu sempat membantu Haris Azhar dengan mempertemukannya dengan anak buahnya dan legal advisornya yang memahami perihal tersebut. Sebab, dia hanya akan membantu sesuai koridor hukum.

"Dipenuhi nggak?" tanya jaksa.

"Karena menurut kami bukan tanggung jawab kami, saya menyampaikan ke Pak Lambok karena beliau yang ahli hukum coba dilihat supaya sesuai dengan hukum," jawab Luhut.

Luhut menuturkan pertemuan antara legal advisornya dengan Haris Azhar pun berlanjut sampai bulan Mei 2021. Namun tiba-tiba, lanjutnya, pada bulan Agustus muncullah podcast mengenai 'Lord Luhut' itu.

"Kemudian timbullah Agustus tadi apa namanya podcast tadi," ungkap Luhut.

Baca Juga: Lima Fraksi DPRD Tanbu Sampaikan Pemandangan Umum LPj APBD 2022

Luhut mengatakan, Haris Azhar bahkan juga kerap bertandang ke rumahnya. Jaksa pun kemudian mempertanyakan apa saja yang dibicarakan keduanya.

"Tapi banyak fokus masalah saham ini, masalah hak dari suku yang ada di dekat Timika sana. Saya juga berempati mengenai ini makanya saya minta tadi staf saya untuk lihat. Tapi kan tidak segampang itu juga. Saya juga telepon Freeport, Freeport jawab CEO-nya ini kan suku mana dulu, karena kita perlu klarifikasi karena banyak sekali suku yang mengklaim misalnya mengenai kepemilikansaham," jelas Luhut.

"Berapa banyak saham yang diminta?" tanya jaksa.

"Tidak sampai detail, tapi kalau saya nggak keliru saham berapa persen," jawab Luhut.