Kalsel

Terungkap! Fakta Baru Mahasiswi Palangka Curi Duit Ratusan Juta Ibu Sendiri

apahabar.com, BANJARMASIN – Hana (23) masih meringkuk di sel tahanan Mapolsek Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah….

Pelaku Hana (23) dan barang bukti saat diamankan Tim Resmob Polda Kalsel di Banjarbaru. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Hana (23) masih meringkuk di sel tahanan Mapolsek Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Mahasiswi perguruan tinggi swasta di Palangka Raya itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sebelumnya, Hana dibekuk polisi di salah satu indekos di wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan, pada Minggu (25/4).

Dia ditangkap karena telah mencuri duit tabungan di bank senilai Rp 120 juta milik Markampion (59) yang tak lain orangtua angkatnya sendiri.

Simak di halaman selanjutnya

“Dia keponakan. Tapi ya memang sudah dianggap seperti anak,” ujar Andien kepada apahabar.com, Selasa (27/4).

Andien adalah sepupu Hana, dia tentunya sangat mengenal adik sepupunya itu.

Diceritakan Andien, Hana ditampung oleh Markampion sejak sepeninggal orangtuanya dua tahun silam.

Awalnya, tak ada yang mengira Hana bakal setega itu, menggasak duit tabungan milik keluarga hingga ratusan juta rupiah.

“Kami nggak nyangka dia sampai senekat itu,” kenang Andien.

Andien bilang, Hana berhasil menggasak duit tabungan milik orangtua angkatnya tersebut karena memang mengetahui PIN.

Pasalnya, dia sudah sering disuruh mengambil duit di ATM. “Memang sudah tau PIN. Karena memang sering disuruh mengambilkan duit seratus dua ratus,” katanya.

Lantas bagaimana kepribadian Hana sebenarnya? Andin bilang bahwa adik sepupunya itu memang agak sedikit labil.

Boleh dibilang hidupnya hedonis. Itu bisa dilihat barang-barang yang dibeli dari hasil duit curian.

“Buktinya dia beli iPhone 12 Andromax tiga biji, laptop Apple, jam tangan. Buat apa coba? Dia memang suka foya-foya,” kata Andien.

Selain itu dikatakan Andien, awalnya Markampion tak mau membawa masalah itu ke ranah hukum. Hana sempat beberapa kali dihubungi untuk dimintai pulang.

Namun, karena melihat gelagat Hana yang tak menunjukkan ada itikad baik, sehingga pihak keluarga terpaksa melaporkannya ke polisi.

“Mau dipanggil diselesaikan baik-baik. Tapi yang dia-nya susah dihubungi. Kalau dihubungi disuruh pulang jawabnya main-main,” imbuhnya.

Lalu apa langkah selanjutnya yang diambil keluarga setelah Hana berhasil ditangkap? Rupanya pihaknya keluarga akan tetap meneruskan kasus ini. Laporan polisi tak bakal dicabut. Keputusan itu sudah bulat.

“Kalau dari pihak keluarga tetap diteruskan proses hukum. Jadi biarlah dia dibina. Jadi nggak dicabut, biarpun keponakan. Dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,” beber Andien.

Lebih jauh, dikatakan Andien bahwa Hana sebenarnya bukan keluarga dari mereka, dan hal tersebut masih belum diketahui oleh Hana.

Andien mengungkapkan, ada sesuatu hal yang harus diketahui Hana pascapencurian itu. Dikatakan Andien bahwa Hana sebenar bukan anak kandung dari tantenya.

Hana adalah anak yang diadopsi sejak bayi dari keluarga lain.

“Sebenarnya Hana itu bukan anak kandung juga dari tante saya. Dia diadopsi sejak bayi. Ini akan disampaikan, buat apa lagi ditutup-tutupi,” pungkas Andien.