Sport

Tertutup, Rekan Satu Tim Cium Gelagat Aprilia Manganang Lelaki Tulen

apahabar.com, JAKARTA – Belum lama ini, atlet bola voli putri nasional Aprilia Manganang ramai menjadi perbincangan…

Aprilia Manganang ketika memperkuat skuad voli putri Indonesia di Asian Games 2018. Foto-Detik

apahabar.com, JAKARTA - Belum lama ini, atlet bola voli putri nasional Aprilia Manganang ramai menjadi perbincangan publik.

Hal tersebut setelah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan bahwa Aprilia Manganang berjenis kelamin laki-laki.

Usut punya usut, Aprilia Manganang mengidap hipospadia.

Hipospadia adalah kondisi langka ketika lubang kencing penis berada di bagian bawah, bukan di ujung. Hipospadia merupakan kondisi bawaan yang relatif jarang terjadi.

"Anak ini termasuk dalam kasus Hipospadia serius," jelas Jenderal Andika Perkasa dilansir dari Okezone, Rabu (10/3).

Lantas bagaimana sosok Aprilia Santini Manganang di mata rekan-rekannya?

Menurut salah satu rekan volinya, Amalia Fajrina Nabila, Aprilia memiliki kepribadian yang baik namun kerap membatasi diri dengan yang lain.

"Kalau kak April (Aprilia Manganang) sebagai person, walau dia lebih tua dari saya di proliga maupun pelatnas, attitude-nya bagus dan baik. Beberapa kali saya sebagai kapten, tapi dia cukup menghargai saya, walau dia lebih tua," kata Amalia dilansir DetikSport, Rabu (10/3).

"Sikapnya (yang lain) kepada kami yang saya rasakan dari kak April, dia membatasi ruang gerak bareng-bareng sama kami. Kayak misalnya saat mau latihan dia pasti sudah siap duluan. Lalu mandi enggak bareng, walau kita sama-sama di mess," sambungnya.

"Tapi ada beberapa momen ada ganti baju bareng. Karena kalau tanding di luar negeri kan berbeda ya. Momen-momennya bersama terus. Tapi lebih sering dia sudah siap lebih dulu," dia menjelaskan.

Sehubungan dengan kabar yang mencuat soal status Aprilia Manganang sebagai laki-laki, Amalia mengaku tak terlalu terkejut.

Sebab, jauh sebelum isu ini berhembus, perdebatan identitas Manganang sudah terjadi sejak 8 tahun lalu.

"Kaget pasti kaget. Cuma saya sih melihatnya memang tinggal menunggu momen saja. Soalnya masalah ini bukan setahun-dua tahun, malah sejak 2013. Waktu itu, dia tak jadi berangkat padahal sudah ada di Pelatnas," ujar Amalia.

"Dan kami sebagai atlet tak pernah dikasih tahu sebenarnya aslinya ada apa. Hasil tesnya seperti apa, enggak diberitahu secara terbuka. Cuma memang dari situ di setiap kompetisi selalu menjadi bahan perdebatan. Jadi lama-lama kalau kita yang sudah di pelatnas karena enggak ada ujungnya dan tak ada tindakan tegas dari PB soal status Aprilia ya bagaimana."

"Dengan adanya berita ini sudah harusnya ke ranah PBVSI sebagai pengurus pusat. Pertanggungjawaban PB kepada soal kak April bisa main di kancah internasional seperti dokumen kesehatan dia dan sebagainya, itu balik lagi ke PB (yang bisa menjawab)," tutupnya.