Kalsel

Teror Kabut Asap, BPBD Kalsel: Masih Bisa Dikendalikan

apahabar.com, BANJARBARU – BPBD Kalsel menilai tak perlu menaikan status kabut asap dari siaga darurat menjadi…

Penampakan lahan yang terbakar dari udara. Foto-dok apahabar.com/Wahyu

apahabar.com, BANJARBARU – BPBD Kalsel menilai tak perlu menaikan status kabut asap dari siaga darurat menjadi tanggap darurat.

Pasalnya, kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalsel masih bisa dikendalikan.

Seperti diketahui, teror kabut asap masih jadi ancaman warga selama beberapa pekan terakhir. Seiring kebakaran lahan lantaran kemarau, yang menimbulkan sejumlah titik api.

Bahkan, sejumlah warga mulai resah dengan teror kabut asap selama ini.

Data BMKG Senin (16/09) pagi, terdapat sebanyak 125 titik api. Semua tersebar di tiga wilayah, Martapura, Pelaihari, dan Kotabaru.

Namun, untuk di Banjarbaru sudah tidak ditemukan lagi. Sehingga, secara keseluruhan tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Syamsudin Noor.

"Prediksi cuaca untuk hari ini normal. Kabut asap terkendali dan tidak ada penerbagan yang tertunda. Sehingga kami tidak perlu menaikan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat" kata Kepala BPBD Kalimantan Selatan, Wahyudin.

Meski demikian, Wahyudin menjelaskan, dalam 5 hari ke depan pihaknya masih melakukan pemadaman dan pembasahan di Guntung Damar, Banjarbaru.

“Dari cuaca ini kemungkinan sudah bisa dikendalikan asap yang biasanya menyelimuti bandara,” ujar dia.

Sekarang ini, tim penanggulangan Karhutla menambah jumlah personel. Antara lain dari TNI Polri, Dishut, BPBD dan semua instansi terkait. Penambahan itu sekitar 600 anggota dari jumlah sebelumnya 150 orang.

Mereka ditugaskan untuk mengurangi dampak Karhutla. “Dan lebih difokuskan pada hari ini untuk memperbaiki drainase, sehingga lahan gambut di Guntung Damar terendam air. Hal ini berdasarkan arahan Paman Birin (Gubernur Kalsel, red),” terang Wahyudin.

Tebalnya kabut asap yang menyelimuti daerah bandara, diakui Wahyudin karena masih maraknya kasus kebakaran lahan di daerah setempat. Sehingga, mempengaruhi sejumlah sektor kegiatan masyarakat.

“Tertutama dalam aspek ekonomi, ini karena berdampak pada tertundanya penerbangan di Bandara Syamsudin Noor. Sspek sosial seperti mengakibatkan sekolah di sekitar daerah Bandara Syamsudin Noor diliburkan. Dan kesehatan, ya banyak yang sakit seperti batuk-batuk” ungkapnya.

Meski demikian, BPBD belum menerima data Dinas Kesehatan Kalsel akibat dampak kabut asap karena Karhutla. Seperti, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang dialami masyarakat.

Lebih jauh Wahyudin menjelaskan, sesuai instruksi Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau yang akrab disapa paman Birin, merencanakan pembersihan lahan gambut untuk tahun depan.

"Paman Birin merencanakan pembersihan lahan gambut dan pengelolaan drainase yang akan dianggarkan di APBD tahun depan,” ungkap Wahyudin.

Harapannya dengan pembersihan dan pengelolaan drainase untuk lahan gambut, akan menekan kasus kebakaran.

Baca Juga: Viral!!! Ular Piton Raksasa Langka Jadi Korban Kebakaran Hutan Kalimantan

Baca Juga: 1.543 Warga Kabupaten Banjar Terserang ISPA

Baca Juga: Berikut 3 Teknik yang Biasa Dilakukan Untuk Memadamkan Karhutla

Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin