Hot Borneo

Teror Buaya di Bangkal Tengah: Diduga 4 Ekor, Warga Waswas Beraktivitas!

apahabar.com, BANJARMASIN – Penampakan buaya menghantui warga Desa Bangkal Tengah, Kelurahan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar, Kalimantan…

Darsani, salah satu saksi mata yang melihat langsung keberadaan buaya muara di perairan belakang rumahnya. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Penampakan buaya menghantui warga Desa Bangkal Tengah, Kelurahan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Menurut warga, munculnya buaya yang disinyalir berjumlah lebih dari satu itu sudah terjadi selama satu bulan terakhir.

Buaya yang diperkirakan berukuran sekitar tiga hingga empat meter itu kerap muncul pada malam hari.

Keberadaan buaya itu lantas membuat warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan menjadi khawatir dan tidak berani beraktivitas.

Salah satu warga, Rusli mengaku tidak bisa lagi memancing udang dan ikan di sungai pasca-penampakan buaya.

Rusli sendiri sempat melihat salah satu buaya memangsa ternak bebek milik adiknya.

"Bebek milik adik saya itu ada empat ekor. Tiga sudah dimangsa. Tiap malam hilang satu ekor,” ucapnya, Selasa (30/8).

Ia mengaku lupa kapan pertama kali buaya itu menampakkan diri.

Tapi seingatnya, kemunculan buaya itu sudah berlangsung selama satu bulan.

Terlebih, yang melihat kemunculan buaya itu tidak hanya ia seorang. Melainkan, sudah banyak warga yang melihatnya.

Alhasil, warga menjadi ketakutan menjalankan aktivitas di sungai.

"Rata-rata, warga sini (Bangkal Tengah) bekerja sebagai petani dan pencari ikan. Maka ketika adanya buaya di sungai, kami jadi resah," katanya.

"Kami berharap buaya itu bisa segera ditangkap agar kami dan warga lainnya bisa nyaman bekerja seperti biasa," sambungnya.

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya, Darsani.

Pria 50 tahun itu juga mengaku sempat melihat buaya yang dimaksud.

Seingatnya, peristiwa itu terjadi pada malam hari. Sekitar, sepuluh hari yang lalu.

"Buaya itu hendak memangsa bebek. Saya perkirakan panjang buaya sekitar tiga meter," ungkapnya.

“Saya panik melihat itu. Ada juga warga lain yang melihat. Seingat saya, buayanya ada dua ekor. Di pinggir sungai seekor dan di tengah sungai seekor," tambahnya.

Diakui Darsani, kemunculan buaya di sungai ini sebenarnya tidak pernah terjadi sebelumnya. Setelah kemunculan buaya itu, tak ada lagi warga yang berani beraktivitas di sungai.

“Kalau penampakan buayanya, paling sering mucul malam hari. Kalau siang, tidak pernah terlihat," bebernya.

Sementara itu, kabar adanya buaya di kawasan Tatah Bangkal menjadi perhatian Tim Animal Rescue BPBD Banjarmasin.

Wakil Ketua Tim Animal Rescue, Andy Putera membenarkan jika jumlah buaya di sana lebih dari seekor.

“Dari informasi yang kami himpun, buayanya ada empat ekor. Dua di Sungai Tatah Bangkal Tengah, dan dua lainnya di muara sungai arah Aluh-aluh. Jenisnya buaya muara,” ujarnya.

Andy mengatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalsel terkait kemunculan buaya.

Namun lantaran pihak terkait belum bisa merapat ke lokasi karena ada kegiatan di luar daerah, maka mereka berinisiatif untuk berangkat.

“Karena posisi kami paling dekat dengan lokasi. Lalu, lantaran sungai yang menjadi lokasi penampakan buaya, itu tembus ke Sungai Kelayan. Tepatnya ke kawasan Gerilya. Kami inisiatif meninjau langsung,” jelasnya.

Dikatakan Andy, pihaknya ke lokasi penampakan buaya itu pada Sabtu (27/8) malam. Bersama personel gabungan yakni UPT Damkar Gambut. Total personel berjumlah 14 orang.

“Kami, juga didampingi langsung oleh kepala desa setempat,” tambahnya.

Lantaran sungainya cukup panjang dan lebar, ketika sampai di lokasi, personel dibagi beberapa tim. Dilanjutkan dengan menyisir kawasan sungai, sedari Pukul 20.00 hingga Pukul 24.00 Wita.

Salah satu tim, yakni tim dua, sempat melihat penampakan seekor buaya. Sayang, ketika hendak didekati untuk memasang perangkap, ada perahu mesin yang melintas.

Buaya itu pun lantas kembali menyelam. Dan sesudah itu, buaya tidak muncul-muncul lagi.

Ditambahkan Andy, warga yang tinggal di kawasan sungai cukup was-was dengan adanya penampakan buaya itu.

Maklum, lantaran Sungai Tatah Bangkal Tengah, biasa dijadikan tempat warga menjalankan aktivitas.

“Termasuk, sebagai mata pencaharian. Kini, warga di sana secara bergantian juga berjaga-jaga. Karena khawatir, saat air sungai menjadi surut, buaya justru naik ke darat,” tekannya.

Andy juga membenarkan bahwa kemunculan buaya itu juga menimbulkan kerugian bagi warga. Yakni, terkait ternak bebek yang dimangsa oleh buaya.

Di sisi lain, dari informasi awal yang diterima Tim Animal Rescue Banjarmasin, buaya itu diduga terlepas dari tempat penangkaran.

Namun hingga kini, pihaknya masih menelusuri kebenaran kabar tersebut.

Lantas, apakah ada upaya lanjutan?

Andy mengaku ada. Tepatnya, apabila pihaknya mendapatkan laporan atau kabar bahwa buaya itu kembali menampakkan diri.

Dan untuk penyisiran kedua nantinya, pihaknya bakal bergerak bersama BKSDA Kalsel. Dan ada kemungkinan, saat pemantauan dilakukan, lalu lintas perahu akan disetop sementara.

“Informasi yang kami terima pada Minggu (28/8) malam, ada rekan-rekan yang mendengar suara anak buaya dari arah seberang sungai. Sayangnya, kami belum bisa menyeberang karena tak ada perahu,” jelasnya.

“Makanya pada tahap kedua, kami akan meminta akses untuk disediakan kelotok. Agar penyisiran bisa lebih leluasa dilakukan,” tambahnya.

Lebih jauh, disinggung apakah ada kemungkinan buaya justru masuk ke kawasan perairan Sungai Kelayan, Andy mengatakan bahwa kemungkinan itu cukup ada.

“Apalagi bila air sedang pasang. Anak buaya bisa hanyut ke sini. Makanya, kami juga mencari anak-anak buaya itu untuk ditangkap, hingga nantinya dilepasliarkan oleh pihak BKSDA Kalsel,” tekannya.

Selanjutnya, Andy pun mengimbau, bagi warga yang tinggal di sekitar sungai yang menjadi lokasi penampakan buaya, agar kiranya dapat berhati-hati ketika menjalankan aktivitasnya.

“Kalau toh memang melihat buaya, lebih baik menghindar saja. Jangan jadikan tontonan. Karena kebanyakan, biasanya justru dijadikan tontonan,” tandasnya.