Pemkab Barito Kuala

Termasuk Daerah Risiko Tinggi Bencana, Relawan Batola Ikuti Training Emergency

apahabar.com, MARABAHAN – Puluhan anggota relawan gabungan, BPK dan PMK di Barito Kuala mengikuti One Day…

Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, menyampaikan arahan dalam One Day Training Emergency Response Plan di Aula RSUD H Abdul Aziz Marabahan. Foto: Prokopimda Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Puluhan anggota relawan gabungan, BPK dan PMK di Barito Kuala mengikuti One Day Training Emergency Response Plan.

Berlangsung di Aula RSUD H Abdul Aziz Marabahan, Rabu (26/5), peserta One Day Training Emergency Response Plan mendapatkan materi teori penyelamatan di air dari Borneo Rescue.

Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor, itu juga memberikan teori dan praktik Medical First Responder (MFR) dari Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan dokter RSUD Abdul Aziz.

Berbeda dengan MFR, praktik water rescue direncanakan digelar di kemudian hari bersama Satpolair Polres Batola dan Rescue Talenta Bumi.

“Pelatihan ini menjadi penting, mengingat Batola termasuk daerah risiko tinggi bencana. Dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, Batola berada di urutan ketiga,” papar Rahmadian Noor.

“Sedangkan dalam daftar nasional, Batola di urutan 77 dari 514 kabupaten/kota. Padahal Batola tidak memiliki gunung merapi, gempa bumi atau tanah longsor atau jenis-jenis bencana lainnya,” ucapnya.

Adapun bencana yang sering terjadi di Batola berupa kebakaran hutan dan lahan maupun pemukiman, angin puting beliung dan banjir, serta kecelakaan darat dan sungai.

“Sedianya kegiatan ini berbentuk sharing untuk relawan-relawan di Kecamatan Marabahan, Cerbon dan Rantau Badauh. Insyaallah kegiatan serupa juga akan digelar di kecamatan lain,” papar Rahmatillah, ketua panitia pelaksana pelatihan.

“Tentu kami berharap pelatihan ini dapat menambah wawasan dan keterampilan semua yang terlibat dalam penanganan kecelakaan maupun bencana,” tandasnya.

Puluhan anggota relawan gabungan, BPK dan PMK di Barito Kuala mengikuti One Day Training Emergency Response Plan. Foto: Prokopimda Batola