News

Terkait Kasus Ferdy Sambo, Kapolri Komitmen Selesaikan Sidang Etik Profesi dalam 30 Hari

apahabar.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan jika pihaknya akan menyelesaikan proses sidang kode…

Komisi III DPR menggelar rapat bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (24/8). Foto-Antara/Hafidz Mubarak A via CNNIndonesia.com

apahabar.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan jika pihaknya akan menyelesaikan proses sidang kode etik profesi terhadap personel Polri yang diduga melanggar terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Kapolri berkomitmen bahwa proses sidang kode etik itu akan selesai dalam 30 hari ke depan.

"Kami berkomitmen untuk segera bisa menyelesaikan proses sidang kode etik profesi ini dalam waktu 30 hari ke depan. Ini juga untuk memberikan kepastian hukum terhadap para terduga pelanggar," kata Kapolri Listyo Sigit dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu (24/8).

Kapolri Listyo Sigit mengungkapkan, bahwa sebanyak 97 personel diperiksa kode etik dan internal Polri.

Beradasarkan pemeriksaan tersebut, Kapolri menyebut 35 personel diduga melakukan pelanggaran kode etik profesi Polri terkait kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Diketahui juga Polri telah melakukan penempatan khusus kepada 18 personel.

"Dikurangi 3 orang terduga pelanggar karena Saudara Ricky dan Saudara Ferdy Sambo dilakukan penahanan oleh Bareskrim Mabes Polri dan satu orang sedang dirawat di RS Bhayangkara (sehingga menjadi 15 personel)," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri Listyo Sigit juga menjelaskan hasil laporan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Tim Khusus (Timsus), yakni diduga dilakukan perencanaan terlebih dahulu oleh Ferdy Sambo dalam kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Adapun motif mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo dalam melakukan perencanaan peristiwa tersebut adalah kemarahan dan emosi setelah mendengar laporan dari istrimnya, yakni Putri Chandrawati terkait peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah, yang dianggap mencederai harkat dan martabat keluarga.

"Untuk lebih jelasnya akan diungkapkan di persidangan," kata Kapolri.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto mengungkapkan bahwa Komisi III DPR ingin mengupas tuntas kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Oleh karena itu, melalui RDP bersama Kapolri, Komisi III DPR akan mengonfirmasi kejelasan kasus hukum yang menjerat Ferdy Sambo dan menggali isu-isu lainnya yang berkaitan dengan Ferdy Sambo di tubuh Polri.