Kalsel

Terjunkan Ribuan Personel, Danrem Antasari Atensi Sejumlah Wilayah Berpotensi Konflik

apahahar.com, BANJARMASIN – Sejumlah kabupaten di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menggelar pemilihan kepala daerah menjadi atensi…

Oleh Syarif
Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah menyebut pihaknya siap mengawal Pilkada Kalsel 2020. Foto-apahabar.com/Riyad Dafhi R

apahahar.com, BANJARMASIN – Sejumlah kabupaten di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menggelar pemilihan kepala daerah menjadi atensi Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari, Brigjen TNI Firmansyah.

“Ada beberapa wilayah, antaranya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Banjar yang berpotensi terjadi konflik,” kata Danrem saat menggelar silaturahmi dengan awak media di Banjarmasin, Selasa (8/11) siang.

Kendati demikian, Danrem memastikan kalau pihaknya telah melakukan pemetaan dan berkoordinasi kepada pasangan calon kepala daerah di wilayah-wilayah tersebut demi menjaga keamanan dan kondusifitas.

“Sudah dipetakan. Saya sudah perintahkan Dandim di daerah tersebut untuk terus memonitor kondisi yang ada,” ujarnya.

“Kemudian saya juga sudah berkoordinasi dengan pasangan calon kepala untuk legowo dan menerima hasil,” tambahnya.

Pelaksanaan ketat, kata Danrem, tak hanya dilakukan selama masa pencoblosan, namun hingga tahap pelantikan nantinya.

Dalam pelaksanaannya, kata Danrem, prajurit TNI yang akan diturunkan yakni sebanyak 1.551 personel.

“Itu akan tersebar di 13 kota/kabupaten yang ada di Kalsel. Selain itu, nantinya akan ada beberapa titik yang dilakukan penebalan jika diminta, karena dalam pengamanan ini kita sifatnya adalah memback-up kepolisian,” paparnya.

Danrem juga menegaskan, pihaknya tidak segan-segan akan menindak tegas jika mendapati oknum-oknum perusuh.

“Kita ingin Pilkada Kalsel 2020 ini berjalan dengan aman dan damai,” ucapnya.

Terlepas itu, Danrem meminta masyarakat ataupun pasangan calon untuk tetap mengutamakan penerapan protokol kesehatan demi mencegah munculnya klaster penyebaran virus Covid-19.

Lebih jauh, Danrem meminta masyarakat agar menjadi pemilih cerdas. Jangan mau suaranya dibeli dengan segelintir uang yang diberikan oleh salah satu pasangan calon.

“Jadilah pemilih cerdas. Jangan mau hak suara dibeli dengan hanya uang yang tidak seberapa,” tutupnya.