Hot Borneo

Terbakarnya 2 Mobil di SPBU Palangka Raya Membuka Aksi Terselubung Pelangsir BBM

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Aksi terselubung pelangsir BBM masih marak di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah,…

Petugas Pemadam Kebakaran berusaha memadamkan api di mobil yang terbakar saat mengantre BBM di SPBU Jalan G Obos Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto-Tangkapan Layar/Media Sosial

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Aksi terselubung pelangsir BBM masih marak di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, hal itu terbukti dengan ditemukannya sejumlah jeriken pada salah satu mobil yang terbakar di SPBU Jalan G Obos, Jumat (23/9) sore.

Padahal belum lama ini Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 750/974/PKUMKP/Dag.1/IX/2022 tertanggal 12 September tentang batasan pembelian bahan bakar minyak subsidi jenis pertalite dan biosolar untuk menghindari kelangkaan BBM dan agar tepat sasaran.

Bahkan dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa pengelola SPBU tidak diperkenankan melayani pembelian secara berulang-ulang yang menggunakan kendaraan roda 4, roda 3, dan roda 2 menggunakan tangki modifikasi dan membawa jeriken atau drum yang digunakan untuk diperjualbelikan kembali oleh pengecer.

Tidak hanya itu, kendaraan dinas plat merah pun tidak boleh melakukan pengisian BBM jenis pertalite dan biosolar, kecuali ambulans, mobil jenazah dan kendaraan pengangkut sampah milik daerah.

Saat terbakarnya 2 mobil Daihatsu Calya DA 1578 DG yang diduga sebagai pelangsir dan Suzuki Carry L300 DA 8430 TEA yang membawa kayu ini menjadi perhatian banyak warga saat melintas di lokasi kejadian.

Petugas Pemadam Kebakaran menemukan sejumlah jeriken di dalam mobil Daihatsu Calya DA 1578 DG yang terbakar. Foto-Tangkapan Layar/Media Sosial

Pengawas SPBU G Obos Palangka Raya, Abdul Muthalib kepada awak media mengatakan bahwa ia sempat mendengar ada suara ledakan dan melihat api dari bagian belakang mobil Cayla warna hitam tersebut dan merembet ke mobil pikap di belakangnya.

“Awalnya operator SPBU mencoba melakukan pemadaman menggunakan APAR, namun tidak mampu memadamkan api yang sudah membesar,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Kasi Operasi dan Penyelamatan Damkar Palangka Raya, Sucipto mengatakan sopir mobil mini bus Calya berwarna hitam ini langsung melarikan diri saat petugas gabungan berusaha memadamkan api.

“Kami menduga api berasal dari aki tambahan yang telah dimodifikasi untuk menghidupkan pompa yang digunakan untuk memindahkan BBM dari tangki mobil ke jeriken,” kata Sucipto.

Ia menambahkan, bahwa di dalam mobil Calya tersebut ditemukan 6 buah jeriken kosong yang berukuran sekitar 35 liter dan tangki yang sengaja telah modifikasi untuk menampung BBM.

“Kami memperkirakan kerugian materil dari peristiwa tersebut sekitar 300 juta rupiah, dan untuk memastikan penyebab terbakarnya dua unit mobil tersebut kami serahkan ke pihak kepolisian untuk memeriksanya,” tandas sucipto.

Heboh! 2 Mobil Terbakar di SPBU Palangka Raya