Kalsel

Tentang SBMPTN Pasien Covid-19, Begini Jawaban ULM

apahabar.com, BANJARMASIN – Berlangsung di tengah pandemi Covid-19, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin meyakinkan Seleksi Bersama…

Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memastikan pelaksanaan UTBK SBMPTN sesuai protokol kesehatan. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Berlangsung di tengah pandemi Covid-19, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin meyakinkan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dilakukan dengan mengacu protokol kesehatan.

ULM menjadwalkan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN berlangsung sejak 5 Juli sampai 15 Juli 2020. Dalam setiap hari, ujian dilakukan dua sesi.

Penyusunan jadwal dan pembagian sesi ini berkaitan dengan pencegahan penularan Covid-19.

“SBMPTN ULM dilaksanakan dengan mengacu protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19, sesuai rekomendasi Gugus Tugas Kalimantan Selatan,” ungkap Wakil Rektor Bidang Akademik ULM, Dr H Aminuddin Prahatama Putra MPd, Sabtu (28/6).

Setiap peserta juga diwajibkan mengenakan masker, serta harus dalam kondisi sehat. Dalam pelaksanaan UTBK, ULM menurunkan satuan tugas Covid-19 bersama gugus tugas setempat.

Selain penyesuaian tata ruang ujian, ULM membatasi peserta dari zona merah yang tidak mendapat izin bepergian dari gugus tugas Covid-19 setempat.

Namun demikian, ULM masih mengakomodir peserta dari zona merah ini. Ujian dilakukan melalui kerjasama dengan SMA atau SMK yang memiliki fasilitas Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Terkait peserta yang tidak bisa hadir dengan alasan kesehatan, ULM tidak memberikan jadwal pengganti. Penyebabnya penjadwalan UTBK SBMPTN berlaku nasional.

Regulasi itu sekaligus menutup harapan Mawar (bukan nama sebenarnya), pasien positif Covid-19 yang dikarantina di SKB Barito Kuala (Batola).

Mawar sempat berharap bisa mengikuti SBMPTN sesuai jadwal, seandainya ujian dilangsungkan di lokasi karantina.

“Sesuai rekomendasi Gugus Tugas Covid-19, SBMPTN ULM hanya dilaksanakan di lokasi yang sudah ditetapkan,” tegas Aminuddin.

“Artinya ujian tidak dilakukan di tempat lain, apalagi di tempat karantina pasien Covid-19,” imbuhnya.

Kendati menutup kesempatan, perwakilan pasien disarankan melapor ke Rektorat ULM sesuai jadwal tes yang tertera di kartu tanda peserta, sebelum kemudian dilaporkan ke Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

“Kami mendoakan peserta yang terpapar Covid-19 semakin sehat. Namun seandainya tetap tidak bisa mengikuti SBMPTN, masih tersedia jalur mandiri,” beber Aminuddin.

ULM menyediakan kuota SBMPTN sebanyak 3.144 kursi. Sedangkan untuk jalur mandiri, disediakan 2.184 kursi.

“Pelaksanaan ujian melalui jalur mandiri ini dilakukan setelah hasil UTBK SBMPTN diumumkan,” tandas dosen Pendidikan Biologi Program Pascasarjana ULM ini.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin