Tak Berkategori

Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19, Puskesmas Bantuil Batola Tutup Sementara

apahabar.com, MARABAHAN – Dipastikan hingga 6 Januari 2021, UPT Puskesmas Bantuil di Kecamatan Cerbon, Barito Kuala,…

Puskesmas Bantuil di Kecamatan Cerbon menghentikan sementara pelayanan akibat paparan Covid-19. Foto-Istimewa

apahabar.com, MARABAHAN – Dipastikan hingga 6 Januari 2021, UPT Puskesmas Bantuil di Kecamatan Cerbon, Barito Kuala, tidak memberikan pelayanan.

Penyebabnya adalah penutupan sementara, setelah salah seorang tenaga kesehatan terpapar Covid-19. Penutupan berlangsung sejak 31 Desember 2020.

“Selama pelayanan ditutup, semua ruangan disterilkan dengan disinfektan,” papar Syaeful Anwar, Kepala UPT Puskesmas Bantuil.

Selain sterilisasi fasilitas, semua karyawan Puskesmas dan bidan di desa-desa menjalani swab test, serta isolasi mandiri di rumah.

“Masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan, dapat mendatangi Puskesmas terdekat,” imbuh Syaeful.

Sebelum Puskesmas Bantuil, ruang operasi RSUD Abdul Aziz Marabahan juga menghentikan sementara pelayanan sejak 26 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021.

Setali tiga uang, ikhwal penutupan disebabkan seorang dokter dan 3 tenaga medis dikonfirmasi positif Covid-19.

“Sedianya kami tetap waspada, selektif terhadap pasien, dan saling mengingatkan antar tenaga kesehatan, serta bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP),” sahut dr Azizah Sri Widari, Kepala Dinas Kesehatan Batola.

“Namun sekarang masyarakat lebih hendak mengobati sendiri dan cenderung tidak mau mengakui. Kami tidak bisa menyalahkan sikap itu, kecuali tetap berhati-hati,” imbuhnya.

Sejak kasus pertama ditemukan 7 April 2020, tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 di Batola kurang dari 20 orang. Namun demikian, puluhan orang sempat dinyatakan reaktif.

Sementara total kasus konfirmasi di Bumi Selidah mencapai 952 orang. 851 orang di antaranya berhasil disembuhkan, 13 meninggal dunia dan 88 kasus aktif.

“Sebenarnya selama pasien mengaku memiliki gejala atau pernah kontak erat dengan kasus aktif, pengobatan menjadi tanggung jawab kami,” tegas Azizah.

“Sebaliknya kalau tidak bersedia mengakui, itu diluar kemampuan petugas kesehatan. Kami juga berharap masyarakat jangan menganggap Covid-19 tidak ada dan ringan,” tandasnya.