Nasional

Tembus 10 Ribu Lebih, Kasus Covid-19 Hari Ini Tertinggi Selama Pandemi

apahabar.com, JAKARTA – Kasus harian konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia, kembali menembus rekor baru, Jumat (8/1)….

Penurunan kedisiplinan protokol kesehatan memicu kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia. Foto: Republika

apahabar.com, JAKARTA – Kasus harian konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia, kembali menembus rekor baru, Jumat (8/1).

Ditemukan 10.617 kasus baru, sehingga total jumlah orang yang terpapar di Tanah Air telah mencapai 808.340 kasus.

DKI Jakarta menyumbang kasus harian terbanyak dengan 2.959 orang. Disusul Jawa Barat 1.824 orang, Jawa Tengah 1.071 orang, dan Jawa Timur 1.025 orang.

Tercatat dalam tiga hari terakhir, kasus harian meningkat signifikan. Mulai dari 8.854 kasus menjadi 9.321 kasus.

Di sisi lain, tercatat tambahan pasien sembuh sebanyak 7.446. Dengan demikian, total pasien sembuh menjadi 666.883.

Namun juga terdapat 233 tambahan kasus meninggal. Adapun total kasus meninggal menjadi 23.753 orang.

“Ini adalah yang tertinggi sejak awal pandemik, karena mencapai 9 ribu. Bahkan angka ini meningkat hampir 500 hanya dalam satu hari,” papar Wiku Adisasmito, Juru Bicara Penanganan Covid-19.

Masyarakat pun diminta tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik.

Faktanya ketaatan protokol kesehatan terus menurun. Penurunan itu terjadi sejak minggu ketiga September hingga akhir Desember 2020.

“Sejak minggu ketiga September 2020 hingga minggu keempat Desember 2020, persentase kepatuhan memakai menggunakan masker menurun 28 persen,” beber Wiku.

“Sedangkan persentase kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan hanya 20,6 persen,” imbuhnya.

Padahal dalam minggu keempat September 2020, grafik kepatuhan menggunakan masker 83,67 persen dan jaga jarak 59,57 persen.

“Temuan itu sangat berbahaya, karena menggambarkan sikap abai masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan,” tukas Wiku.

“Sikap abai bukan semata-mata kesalahan masyarakat, tapi juga bagian dari kegagalan penegakan dan pengawasan protokol kesehatan oleh masing-masing pemerintah daerah,” tandasnya.