News

Telusuri Penyebab Hepatitis Akut, Indonesia Lakukan Ini

apahabar.com, JAKARTA – Demi mencari penyebab hepatitis akut, Indonesia menjalin kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World…

Oleh Syarif
Ilustrasi penyebab hepatitis misterius yang kabarnya terkait Covid-19. Foto-Pixabay

apahabar.com, JAKARTA – Demi mencari penyebabhepatitis akut, Indonesia menjalin kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat (AS), dan Public Health England – UK Health Security Agency (UKHSA) Inggris.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaBudi GunadiSadikin. Apalagi Indonesia melaporkan kematian tiga pasien anak yang diduga hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

“Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia yang bekerja sama dengan WHO. Kita juga bekerja sama dengan Amerika dan Inggris untuk bisa mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini apa,” terang Budi Gunadi.

Diskusi mengenai hepatitis akut yang disebut Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) juga sudah dilakukan Indonesia bersama Amerika dan Inggris. Disimpulkan bahwa penyebab virus belum diketahui secara pasti.

CDC dan UKHSA juga terus melakukan investigasi mengenai kasushepatitis misterius. Penyakit ini menyerang anak usia di bawah 16 tahun, bahkan paling banyak usia di bawah 10 tahun.

“Kami sendiri sudah melakukan koordinasi dan diskusi dengan teman-teman dari CDC Amerika dan juga Inggris sehari sesudah Lebaran 2022,” jelas Budi Gunadi, kutip Liputan6.com.

“Dan kami sudah mendapatkan banyak informasi dari mereka. Ya, memang kesimpulannya, belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan penyakit hepatitis akut ini.”

Infeksi Adenovirus Strain 41

Dari hasil diskusi dengan AS dan Inggris, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, adanya kemungkinan infeksi Adenovirus strain 41 yang menjadi penyebab hepatitis akut misterius. Namun, hal ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

“Ya, kemungkinan besar (penyebab hepatitis akut) adalah Adenovirus strain 41. Tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada (tidak terdeteksi) Adenovirus strain 41 ini,” ujarnya.

“Jadi, kita masih melakukan penelitian bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk memastikan penyebabnya.”

Data Kementerian Kesehatan RI mencatat, sejumlah kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di negara lain. Laporan kasus juga datang dari Singapura.

“Pada 30 April 2022, Singapura melaporkan kasus yang pertama dan sampai sekarang kondisinya di Indonesia ada 15 kasus,” kata Menkes Budi Gunadi.

“Di dunia itu, paling besar (kasus hepatitis misterius) ada di Inggris sebanyak 115 kasus. Kemudian di Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.”

Di Indonesia, dari jumlah 15 kasus hepatitis akut, Budi Gunadi tidak menyebut secara jelas, apakah keseluruhan kasus yang ditemukan masuk kategori konfirmasi, suspek atau probable.

Tidak Semua Kasus Terdeteksi Adenovirus

Dalam pernyataan resmi 21 April 2022, CDC AS bekerja dengan Alabama Department of Public Health untuk menyelidiki 9 kasus hepatitis misterius pada anak-anak mulai dari usia 1 hingga 6 tahun. Tak satu pun dari anak-anak ini berada di rumah sakit karena infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Kasus AS pertama diidentifikasi pada Oktober 2021 di rumah sakit anak-anak di Alabama yang menerima 5 anak dengan gangguan hati yang signifikan, termasuk beberapa gagal hati akut tanpa penyebab yang diketahui, yang juga dites positif terdeteksi Adenovirus.

Setelah diselidiki, tinjauan catatan rumah sakit mengidentifikasi 4 kasus tambahan, semuanya memiliki gangguan hati dan infeksi Adenovirus, tes laboratorium mengidentifikasi bahwa beberapa dari anak-anak ini memiliki Adenovirus tipe 41, yang lebih sering menyebabkan gastroenteritis akut pediatrik–gangguan Buang Air Besar (BAB).

CDC juga menyadari peningkatan kasus hepatitis pediatrik tanpa penyebab yang diketahui yang baru-baru ini dilaporkan di Eropa. Adenovirus telah dikonfirmasi di beberapa kasus Eropa, tetapi tidak semua.

Gejala hepatitis atau radang hati yang dilaporkan, antara lain demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, sakit perut, urine berwarna gelap, tinja berwarna terang, nyeri sendi, dan penyakit kuning dan dapat disebabkan oleh virus.