Private Network Telkomsel

Telkomsel Hadirkan Private Network di Pertambangan Batulicin Kalsel

Telkomsel bersama PT Putra Perkasa Abadi (PPA) menghadirkan layanan private network pertama untuk mendukung operasional pertambangan di Indonesia.

Telkomsel bersama PT Putra Perkasa Abadi (PPA) hadirkan layanan private network pertama di Indonesia. Foto: dok. Telkomsel

apahabar.com, JAKARTA - Guna mengakselerasi solusi Smart Mining, Telkomsel bersama PT Putra Perkasa Abadi (PPA) menghadirkan layanan private network pertama untuk mendukung operasional pertambangan di Indonesia.

Private network terintegrasi ini diterapkan di lokasi PT PPA wilayah Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan.

PT PPA adalah kontraktor pertambangan di PT Borneo Indobara yang bergerak dalam penyewaan alat berat, penyedia jasa pemindahan tanah & pertambangan.

Baca Juga: Demi Kesetaraan Konektivitas, Telkomsel Lanjutkan Layanan 4G di 40 Kota di Kalimantan

Direktur Network Telkomsel, Nugroho mengatakan, inisiatif ini untuk memperkuat kapabilitas digital di sektor pertambangan.

"Kami menghadirkan solusi berbasis digital, yakni melalui penerapan layanan private network dalam mendukung setiap aktivitas pertambangan PT PPA agar lebih efisien, efektif, dan aman," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (27/2).

Sementara Direktur HCGA & Legal PT PPA Teguh Subroto mengatakan, akselerasi transformasi digital ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produksi secara maksimal.

"Selain itu juga akan meningkatkan safety dalam operasional PPA. Ini menjadi bagian dari transformasi digital industri pertambangan Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Telkomsel Kawal Kelancaran Konektivitas di Haul ke-18 Guru Sekumpul

Dalam kolaborasi ini Telkomsel mengimplementasikan solusi Smart Mining yang meliputi penyediaan private network, Infrastructure as a Service (IaaS) dan fuel monitoring.

Private network Telkomsel memungkinkan PT PPA untuk memiliki konektivitas dengan tingkat reliabilitas dan keamanan tinggi.

Selain itu juga latensi jaringan rendah di bawah 50 milisecond (ms) yang mampu mendukung proses otomasi di setiap aktivitas maupun operasional pertambangan.

Ketersediaan latensi rendah juga akan mendukung proses monitor aktivitas secara lebih real-time.

Baca Juga: Selama Libur Nataru, Telkomsel Catat Kenaikan Trafik Broadband

Kemudian, akses jaringan yang lebih cepat akan membuat perusahaan mampu menerima data secara real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat.

Kebutuhan informasi data secara real-time sendiri bertujuan untuk monitoring penggunaan bahan bakar pada setiap armadanya.

Untuk itu, diimplementasikan solusi fuel monitoring dengan IoT Intelligent Tank Monitoring System (INTANK).

Baca Juga: Skema Power Wheeling, IESR: Tidak Merugikan PLN

Layanan ini juga memudahkan PT PPA dalam melakukan proses peninjauan ketersediaan bahan bakar pada storage tank dan tangki bahan bakar armada.

Solusi fuel monitoring tersebut akan membantu memantau penggunaan armada hingga konsumsi dan ketersediaan bahan bakar secara akurat.

Perusahaan provider plat merah itu turut membangun infrastruktur pendukung lainnya, yaitu IAAS dan BTS.