Telan Kerugian Rp1,5 Miliar, Polisi Kuak Penyebab Kebakaran di Muara Uya Tabalong

Polres Tabalong melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kebakaran di Desa Muara Uya RT 7, Kecamatan Muara Uya, Minggu (19/2).

Petugas memasang police line di lokasi kebakaran di Muara Uya. Foto: Humas Polres Tabalong

apahabar.com, TANJUNG - Penyebab kebakaran di Desa Muara Uya RT 07, Kecamatan Muara Uya, Minggu (19/2) pagi, sudah diidentifikasi Polres Tabalong.

Dalam olah tempat kejadian perkara yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Iptu Galih Putra Wiratama dan Kapolsek Muara Uya, api diduga berasal dari korsleting listrik.

"Dari hasil pemeriksaan, api diduga berasal dari korsleting listrik," papar Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian, melalui PS Kasi Humas Iptu Sutargo, kepada apahabar.com.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 07.00 Wita itu menghanguskan 2 rumah dan 3 sepeda motor. Rumah terbakar milik Ahmad Sukarni (58) dan Muhammad Mirza Kamil (31).

Selain perabot rumah tangga, sebagian isi apotek milik Muhammad Mirza Kamil juga ikut terbakar.

Baca Juga: Geger! Pagi-pagi Api Amuk Permukiman Warga Muara Uya Tabalong 

Baca Juga: Kebakaran di Muara Uya Tabalong, Kerugian Ditaksir Lebih Rp 1,5 Miliar

"Tidak ditemukan korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun Muhammad Riza Kamil mengalami luka bakar sekitar 9 persen di tangan kanan dan kiri," ungkap Sutargo.

Berdasarkan keterangan kepada polisi, Muhammad Riza Kamil menyebut mencium bau barang terbakar, sekitar pukul 06.00 Wita atau seusai menunaikan salat subuh.

"Korban sedang duduk di teras rumah, ketika mencium bau benda terbakar dan melihat asap keluar dari jendela sebelah kiri rumah tetangga," beber Sutargo.

Selanjutnya api menjalar dengan cepat, karena rumah yang terbakar terbuat dari bahan kayu semi permanen.

Api baru dapat dipadamkan sekitar 3 jam kemudian oleh UPBS Muara Uya, UPBS Haruai, UPBS Wirang, UPBS Jaro, BPK Manunggal Motor, tangki suplai H Asul dan warga sekitar.

"Kerugian material berupa 2 rumah dan 3 unit sepeda motor. Nilai total kerugian diperkirakan lebih dari Rp1 miliar," pungkas Sutargo.