Pemkab Tabalong

Tekan Stunting Kotabaru, Deputi BKKBN RI ‘Turun Gunung’

apahabar.com, KOTABARU – Pemerintah tengah konsen-konsennya mencegah pertumbuhan kasus stunting atau gangguan pertumbuhan anak di penjuru…

ILUSTRASI Petugas desa menimbang balita di Posyandu. Foto: Antara

apahabar.com, KOTABARU – Pemerintah tengah konsen-konsennya mencegah pertumbuhan kasus stunting atau gangguan pertumbuhan anak di penjuru daerah, termasuk Kotabaru.

Di Bumi Sa Ijaan, Deputi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI pun menggelar workshop perihal pencegahan stunting di gedung Paris Barantai, Kamis (21/7).

Selain persoalan stunting, sosialisasi juga diisi dengan materi peningkatan kapasitas pelayanan keluarga berencana (KB) bagi tenaga kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Kehadiran deputi dan rombongan disambut hangat ketua TP PKK Kotabaru, Hj Fatma Idiana, didampingi Kepala Dinas PPPAPPKB, Sri Sulistiyani.

Deputi BKKBN RI saat menggelar workshop pencegahan, penekanan angka stunting di Kotabaru. Foto: Istimewa.

Deputi Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN RI, Muhammad Rizal Martua Damanik, mengatakan workshop pencegahan stunting dari hulu dan sosialisasi demi peningkatan kapasitas pelayanan KB.

Sejauh ini tercatat angka stunting di Indonesia prevalensinya menurun menjadi 24,4. Sebelumnya, berkisar 27,7.

Prevalensi 24,4 itu, kata dia, bermakna 100 kelahiran di Indonesia maka sebanyak 24 bayi yang lahir menderita stunting.

Pada 2019 angkanya lebih tinggi lagi 27,7, atau dari 100 kelahiran di Indonesia sebanyak 27 bayi di antaranya menderita stunting.

“Melihat fakta itu, maka angkanya dinilai cukup besar,” ujarnya.

Fatma Idiana mengemukakan Pemkab Kotabaru pun tengah konsen soal pencegahan stunting. Salah satu upayanya memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman yang bisa mencegah stunting.

Fatma bilang jaringan masih menjadi kendala di Kotabaru. Terlebih, jarak antarwilayah terpencil memerlukan waktu berjam-jam lamanya.

“Menjadi pekerjaan rumah kita saat ini adalah membangun tower, agar jaringan bisa diakses hingga wilayah terpencil di antaranya di Pulau Sembilan,” ujar Fatma, Kamis (20/7).