Sport

Tekad Jacksen di Musim Terakhirnya

apahabar.com, BANJARMASIN – Musim ini merupakan kesempatannya terakhir Jacksen F Tiago bersama Barito Putera. Ia pun…

Pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago. Foto-instagram/psbaritoputeraofficial

apahabar.com, BANJARMASIN - Musim ini merupakan kesempatannya terakhir Jacksen F Tiago bersama Barito Putera. Ia pun tahu apa yang harus dilakukan.

Kekalahan atas PSS Sleman 1-2 pada leg I babak 32 besar Liga Indonesia di Stadion Demang Lehman Martapura, Rabu (24/1) lalu seakan membuka luka pelatih Jacksen F Tiago.

Terungkap betapa kecewanya Jacksen atas hasil tersebut, yang kemudian merembet kepencapaian Liga 1 2018 lalu.

"Jujur saya masih belum puas dengan hasil yang saya dapat di Barito sampai saat ini. Dari aspek prestasi, aku jujur musim kemarin sangat luar biasa kecewa dengan hasil yang kita dapat, karena saya yakin kita bisa dapat hasil yang lebih," ujarnya pada saat jumpa pers seusai laga.

Seperti diketahui musim lalu Barito sempat berada di puncak klasemen Liga 1 pada putaran pertama. Akan tetapi sayang, gagal dipertahankan hingga harus finish di urutan sembilan.

Karenanya, wajar jika kemudian membuang seluruh pemain asingnya, dengan mendatangkan pemain baru. Uniknya pemain asing yang didatangkan posisinya sama, yakni pemain bertahan.

"Makanya ini, katakanlah di atas kertas musim terakhir saya di Barito. Saya mau sumbangkan sesuatu yang luar biasa. Supaya sejarah saya punya di klub saya sebelumnya, sama halnya saya meninggalkan di sini juga," tekadnya.

Pada sesi jumpa pers itu sebenarnya, Barito hanya ingin mengenalkan dua pemain asingnya, Lucas Rodrigues da Silva dan Artur Jesus Vieira di pimpin oleh Manajer Barito Hasnuryadi Sulaiman. Disamping mereka berempat juga ada sang agen.

Wartawan menanyakan kepada Jacksen apakah karena nama besarnya pemain bintang mau berlabuh ke Barito. Sebut saja seperti Evan Dimas Darmono, Bayu Pradana dan pemain lainnya.

"Itu sejarah Jacksen, jelas sejarah saya di Indonesia tidak bisa diabaikan. Dan saya sangat yakin, sampai hari ini aku punya respect dari pak Hasnur karena sejarah saya di Indonesia. Tapi itu adalah sejarah, saya harus membuktikan di Barito," jelasnya seraya di iyakan Hasnuryadi yang duduk disampingnya.

Baca Juga:Dipimpin Jacksen, AMB Nikmati Latihan Perdana Barito di Stadion 17 Mei

Setelah sempat gagal melatih Persiter Ternate dan Persibom Bolaang Mongondow, ia tercatat jadi salah satu pelatih tersukses bersama Persipura Jayapura dengan rekor empat kali juara Liga Indonesia.

"Makanya itu semuanya sejarah, saya sudah pernah berpikir tapi jelas lawan akan respect saya karena apa yang saya pernah lakukan. Saya tahu kemampuan saya, saya tahu apa yang bisa saya kerjakan. Makanya saya tidak puas dengan apa yang selama ini capai di Barito. Harapan saya lebih baik," bebernya.

Sementara itu Hasnuryadi Sulaiman, mengumpulkan seluruh pemainnya usai menjalani laga menjamu PSS Sleman, Rabu (23/1) malam di kediamannya di Banjarmasin.

Hasnuryadi mengajak seluruh skuadnya bersilaturahmi seraya introspeksi diri dan mengevaluasi hasil laga tadi.

“Kekalahan ini menjadi momen penting untuk berkaca diri menuju kompetisi nanti. Saya kumpulkan di sini, agar kita satu visi untuk menuju target prestasi tertinggi,” ujar Hasnuryadi di kutip dari Instagram resmi klub.

Dalam pertemuan ini turut dihadirkan Direktur Keuangan Hasnur Group Syamsul Bachri Djadi yang turut memotivasi pemain.

“Hasnur Group selaku penyokong finansial tim, memiliki konsentrasi yang tinggi terhadap Barito Putera. Bahkan musim ini anggaran yang bakal dikeluarkan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Tujuannya apa? Karena ingin mewujudkan target kita bersama agar Barito juara,” paparnya.

Saat ini Barito masih berjuang merebut Piala Indonesia. Kendati kalah 1-2 dari PSS Sleman, namun masih ada leg II yang digelar di Yogyakarta, 29 Januari mendatang.

Sementara itu, kompetisi Liga 1 2019 direncanakan baru dilaksanakan usai Pilpres dan Pileg, April mendatang.

Baca Juga:Barito Akan Bermarkas di SDL

Reporter: Reza Rifani
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin