Kalsel

Tegas! Walhi Soal 10 Pekerja Terkubur Hidup-Hidup di Tanbu

apahabar.com, BANJARMASIN – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Selatan buka suara terkait peristiwa 10 pekerja…

10 pekerja masih terjebak di terowongan tambang batu bara di Desa Mentawakan Mulia, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu. Foto: apahabar.com/Syahriadi

apahabar.com, BANJARMASIN - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Kalimantan Selatan buka suara terkait peristiwa 10 pekerja terjebak di terowongan tambang batu bara di Desa Mentawakan Mulia, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.

"Pertama, kita turut berdukacita atas peristiwa tersebut," ucap Direktur Eksekutif Daerah WALHI Kalsel, Kisworo Dwi Cahyono kepada apahabar.com, Senin (25/1) malam.

Cak Kis, begitu kerap disapa, mendesak agar segera dilakukan proses evakuasi 10 pekerja tersebut.

Selain itu, Kis meminta agar perusahaan segera memberikan santunan untuk keluarga korban.

"Perusahaan dan pemerintah harus bertanggung jawab atas musibah itu. Cabut izinnya."

"Bubarkan Inspektorat Tambang dan ganti dengan Komisi Khusus Kejahatan Lingkungan dan Sumber Daya Alam," tegas Alumnus Fakultas Pertanian ULM ini.

Tak hanya itu, Kis juga mendesak agar pemerintah segera me-review dan mengaudit perizinan tambang dan perkebunan kelapa sawit.

"Termasuk HTI dan HPH," pungkasnya.

Sebelumnya, 10 pekerja terkubur hidup-hidup di terowongan tambang batu bara di Desa Mentawakan Mulia, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu.

Longsor tiba-tiba terjadi Minggu (25/1) sekira pukul 14.30 wita akibat curah hujan yang tinggi di lokasi tambang manual itu.

Seketika longsoran tanah menutup mulut terowongan sebagai akses keluar masuk para pekerja tambang.

Rusman (45) salah satu penambang selamat beserta 5 rekanya lari ke luar terowongan begitu mengetahui air dan longsoran tanah mulai masuk.

“Saya bersama 5 pekerja lainnya masuk ke dalam terowongan untuk bekerja mengarungi batu bara di dalam. Mendengar teriakan teman bahwa ada tanah longsor beserta air yang masuk ke dalam terowongan, sehingga saya bersama 5 lainnya berlarian keluar dari terowongan untuk menyelamat diri,” umgkap Rusman.

Sementara itu, 7 pekerja lainnya berhasil dievakuasi dengan selamat oleh petugas gabungan TNI Polri dan masyarakat sekira pukul 03.00 wita dini hari.

Untuk diketahui jumlah pekerja keseluruhan berjumlah 22 orang dan masih terperangkap di dalam terowongan sebanyak 10 orang pekerja.

Para pekerja ini berasal dari Desa Mentawakan Mulia 4 orang, Desa Bulurejo sebanyak 13 orang, danKabupaten Tanah Laut 5 orang.

Saat ini tim gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, Jhonlin Rescue dan masyarakat terus berupaya untuk melakukan evakuasi terhadap 10 pekerja tambang manual yang terjebak di dalam terowongan.