Tak Berkategori

TCT dan AGM Damai, Jalan Hauling KM 101 Tapin Bisa Dilalui

apahabar.com, RANTAU – Perselisihan dua perusahaan tambang besar di Kabupaten Tapin, PT Tapin Coal Terminal (TCT)…

Jalan Hauling Km 101 Suato Tatakan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin saat dibuka. Foto – apahabar.com/sandy

apahabar.com, RANTAU – Perselisihan dua perusahaan tambang besar di Kabupaten Tapin, PT Tapin Coal Terminal (TCT) dan PT Antang Gunung Meratus (AGM) berakhir damai.

Dengan demikian aktivitas pengiriman batu bara melalui jalan hauling atau underpass KM 101 Tapin, sudah bisa dilalui, setelah terjadi polemik penutupan oleh PT TCT, hingga PT AGM tak bisa menggunakannya dalam beberapa bulan ini.

Direktur PT TCT, Markus Wibisono menjelaskan kesepakatan perdamaian ini mengakhiri perselisihan pihaknya bersama AGM terkait penutupan jalan Hauling Km 101 dan jalan toll road PT AGM sejak 27 November 2021 lalu.

“Senin kemarin saya sudah menandatangani perjanjian perdamaian antara PT TCT dengan PT AGM,” kata dia melalui keterangan resminya, Kamis (17/2).

Lebih lanjut, Markus mengatakan dalam kesepakatan perdamaian tersebut, PT AGM mengakui hak PT TCT atas sebidang tanah di jalan hauling tersebut.

Sebaliknya, PT TCT juga memberikan persetujuan penggunaan sebidang tanah miliknya di jalan hauling tersebut untuk pengiriman batubara PT AGM.

Selain itu, baik PT TCT maupun PT AGM sepakat menghentikan proses hukum di kepolisian dan pengadilan terkait perselisihan yang terjadi.

“Dengan adanya kesepakatan perdamaian ini, kami berharap segala masalah yang telah terjadi bisa diselesaikan,” terang Markus.

Menindaklanjuti kesepakatan tersebut, PT AGM membuka kembali pengiriman batu bara melalui jalan tersebut menuju terminal PT TCT, yang membuka portal di jalan dekat underpass KM 101.

Diwartakan sebelumnya, asosiasi angkutan batu bara, H Mahyudin mengatakan pihaknya menyambut gembira dengan keputusan dari kedua belah pihak perusahaan.

“Syukur alhamdulillah kami sangat gembira, karena kami bisa bekerja kembali setelah kurang lebih tiga bulan menganggur. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” jelasnya.

Sementara, Deputy COO PT AGM, Arifin Zainul Fanani mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil upaya bersama dari AGM dan teman-teman dari asosiasi angkutan.

“Dari doa-doa kita semua lah, hampir tiga bulan stop. Jadi mudah-mudahan per besok sudah bisa mulai running kembali,” jelasnya.

Arifin berharap kedepan tidak terulang kembali kejadian yang serupa sehingga perekonomian dan usaha di Tapin tidak terdapat kendala.

“Kami mewakili AGM memohon maaf tiga bulan terakhir ini apabila ada yang merasa dirugikan atau hal lain. InsyaAllah mulai besok pagi hauling normal kembali,” tutupnya.