Tak Berkategori

Tayangan Perdana Film Dilan 1991 di Makassar Disambut Demo hingga Ricuh

apahabar.com, MAKASSAR – Pemutaran film perdana Dilan 1991 serentak di Indonesia tak sepenuhnya berakhir manis. Salah…

Dilan 1991 tayang di bioskop 28 Februari 2019. Foto-net

apahabar.com, MAKASSAR – Pemutaran film perdana Dilan 1991 serentak di Indonesia tak sepenuhnya berakhir manis. Salah satunya di XXI Mal Panakkukang, Makassar, Kamis (28/2) malam, pukul 19.20 Wita.

Kericuhan sempat terjadi saat pemutaran perdana film sekuel Dilan tersebut. Seperti terungkap dalam video yang viral, diunggah dari akun Instagram @fakta.indo. Puluhan pendemo harus berhadapan dengan petugas keamana. Aksi saling dorong, disertai teriakan pendemo yang berusaha masuk ke gedung Cinema XXI.

https://www.instagram.com/p/BubPDHKjaZA/?utm_source=ig_embed

“Kericuhan saat aksi Demo Film Dilan 1991 di XXI Mal Panakkukang Makassar, Kamis malam, 28 Februari 2019, Jam 19.20 WITA. (Baca juga postingan sebelumnya),” tulis akun @fakta.indo.

Masih melalui akun itu, disebutkan 300 aktivis bersiap adang pemutaran film yang dibintangi Vanesha Prescilla dan Iqbaal Ramadhan telah mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan setempat.

Baca Juga: Jauh-jauh dari Paringin, Galih dan Indri Penasaran dengan Dilan 1991

Lebih jauh @fakta.indo menyebut penolakan itu dari sekelompok aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan diri Komando Mahasiswa Merah Putih (Kompi) Sulsel.

Hadirnya film tersebut dianggap meningkatkan kekerasan didunia pendidikan. Penolakan dilakukan lewat aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Kota Makassar.

Terlebih setelah aksi unjuk rasa Kompi Sulsel mendapat dukungan dari pemerintah setempat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar.

"Percayalah, dihati saya dan teman-teman semua sama. Ingin memperjuangkan kemuliaan pendidikan di Makassar," kata Kepala Disdik Kota Makassar, Abdul Rahman Bando saat menerima demonstran Kompi di kantornya.

Menurut dia, anak-anak didik di sekolah harus diberikan suasana kondusif. "Pendidikan bukan cuma diruang kelas, jadi ketika ada kreasi anak bangsa harusnya juga memperhatikan etika moral dan budaya yang kita anut," katanya.

Dia menegaskan sikap dukungannya agar ada koreksi dan evaluasi terhadap pemutaran film Dilan 1991 tersebut.

"Ini Kontrol sosial dari hasil kreasi sineas-sineas kita. Karena menurut kajian teman-teman ada yang tidak berkesusaiaan dengan peradaban kita, saya kira sangat mengapresiasi dan mendukung apa yg disuarakan hari ini untuk kita lanjut kelembaga berikutnya untuk bisa mengoreksi," tegasnya.

"Tindakan amoral dan asusila didunia pendidikan itu meningkat. Intinya hadirnya film Dilan itu kemudian mengikabatkan tingkat kekerasan didunia pendidikan meningkat," katanya.

Film Dilan dia sebut tidak sesuai dengan budaya Bugis-Makassar. "Di Sulsel kita sangat memegang teguh budaya ketimuran yang sangat santun," katanya.

Baca Juga:Hari Ini Dilan 1991 Serentak Tayang di Bioskop, Cek Jadwal Nobar di Kota Anda!

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin