Tata Cara Salat Gerhana Bulan dan Waktu Pelaksanaan

Fenomena gerhana bulan akan terjadi, Selasa (8/11). Menandai kejadian ini, mayoritas ulama menyatakan hukum salat gerhana bulan adalah sunah muakkad

Gerhana bulan total akan terjadi, Selasa (8/11). Fenomena ini dapat diamati di Indonesia sejak pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Foto: CNN

apahabar.com, JAKARTA - Fenomena gerhana bulan akan terjadi, Selasa (8/11). Menandai kejadian ini, mayoritas ulama menyatakan hukum salat gerhana bulan adalah sunah muakkad sehingga sangat dianjurkan.

Sama seperti amalan sunah lain, tata cara salat gerhana bulan ini dikerjakan sebanyak dua rakaat. Boleh dilakukan sendiri-sendiri ataupun berjamaah.

Gerhana bulan atau khusuful qamar merupakan fenomena alam yang terjadi, ketika posisi bulan dan matahari sejajar dengan bumi.

Adapun pelaksanaan salat gerhana atau salat khusuf ini dianjurkan untuk dilaksanakan sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Penyebabnya fenomena alam ini adalah bagian dari tanda kekuasaan Allah sekaligus untuk mengingatkan manusia akan tanda-tanda hari kiamat, sebagaimana bunyi hadis berikut:

حَدَّثَنَا أَبُو الوَلِيْد قَالَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ قَالَ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عِلَاقَةِ قَالَ سَمِعْتُ الْمُغِيْرَةُ بْنِ شُعْبَةِ يَقُوْلُ اِنْكَسَفَتْ الشَّمْسُ يَوْمَ مَاتَ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ النَّاسُ اِنْكَسَفَتْ لِمَوْتِ اِبْرَاهِيْمُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَأَيَتَانِ مِنْ أَيَاتِ اللهِ لاَ يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمُواهُمَا فَادْعُوا اللهِ وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami, Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami, Zaidan berkata, telah menceritakan kepada kami, Ziyad bin 'Ilaqah, dia berkata: "Aku mendengar Al-Mughirah bin Syu'bah berkata, "Telah terjadi gerhana mahatari ketika wafatnya Ibrahim."

Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Sesunggunya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT, dan ia tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, makan berdoalah kepada Allah SWT dan dirikan shalat hingga (matahari) kembali tampak." (HR. Al-Bukhari).

Baca Juga: Gerhana Bulan, Kemenag Kalsel Imbau Warga Laksanakan Salat

Baca Juga: Waspada! Debit Air Pasang di Banjarmasin Terus Meningkat Seiring Gerhana Bulan

Tata Cara Salat

Shalat gerhana bulan dilakukan sebanyak dua rakaat sebagaimana salat sunah umumnya. Bedanya terdapat empat kali rukuk dalam dua rakaat tersebut.

Dilansir dari laman Kemenag, berikut tata cara shalat gerhana atau shalat khusuf yang bisa Anda kerjakan.

1. Membaca niat dalam hati

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala

Artinya: "Saya shalat suna gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

2. Takbiratul ihram.

3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan membaca surat Al-Baqarah dengan suara yang lantang.

4. Kemudian rukuk sambil memanjangkan bacaan tasbih.

5. Lalu bangkit dari rukuk sambil mangucapkan Sami'allahu liman hamidah. Rabbana wa lakal hamd.

6. Setelah i'tidal tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain yang panjang.

7. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjang bacaannya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.

8. Setelah itu bangkit dari rukuk.

9. Dilanjut sujud sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Namun bacaan dan gerakan-gerakan lebih singkat dari sebelumnya.

11. Salam.

Terakhir imam salat dapat melanjutkan untuk menyampaikan khutbah yang berisi tentang ajakan berzikir, berselawat, membaca istigfar dan sedekah.

Waktu Pelaksanaan

Salat gerhana dapat dikerjakan sejak mulai terjadi gerhana hingga selesai.

Ketika terjadi gerhana bulan total, maka batas waktu menunaikan salat gerhana adalah ketika bulan sudah muncul kembali. Apabila bulan sudah muncul, maka tidak disunahkan untuk mengqada shalat.

Khusus di Indonesia, periode gerhana bulan terjadi dalam waktu berbeda. Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menjelaskan salat gerhana dilaksanakan sesuai wilayah masing-masing.

"Pelaksanaan salat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah masing-masing," papar Kamaruddin seperti dilansir CNN.

Berikut waktu dan wilayah dapat melihat gerhana bulan total yang terjadi 8 November 2022, serta pelaksanaan salat gerhana:

1. Gerhana Sebagian mulai (U1) mulai pukul 16.08.59 WIB, 17.08.59 Wita, 18.08.59 WIT. Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, sebagian Maluku Utara, dan sebagian Maluku.

2. Gerhana Total mulai (U2) pukul 17.16.19 WIB, 18.16.19 Wita, 19.16.19 WIT. Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian besar Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, dan sebagian Jawa Timur.

3. Puncak Gerhana terjadi pukul 17.59.11 WIB, 18.59.11 Wita, 19.59.11 WIT. Fase ini dapat diamati di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

4. Gerhana Total berakhir (U3) pada pukul 18.42.03 WIB, 19.42.03 Wita, 20.42.03 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

5. Gerhana Sebagian berakhir (U4) pada pukul 19.49.22 WIB, 20.49.22 Wita, 21.49.22 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.

6. Gerhana berakhir (P4) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 20.57.43 WIB, 21.57.43 Wita, 22.57.43 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.