Kalsel

Targetkan 650 UPPB, Upaya Disbunnak Kalsel Sejahterakan Petani Karet

apahabar.com, KIRAM – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Selatan menargetkan pembentukan 650 Unit Pengolahan dan…

Pertemuan usaha UPPB dan sosialisasi petugas kemitraan lingkup Disbunnak Kalsel 2020 di Kiram, Selasa (11/2). Foto-Istimewa

apahabar.com, KIRAM – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kalimantan Selatan menargetkan pembentukan 650 Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB). Hal ini disampaikan Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi dalam pertemuan usaha UPPB dan sosialisasi petugas kemitraan lingkup Disbunnak Kalsel 2020 di Kiram, Selasa (11/2).

“Banyak petani yang belum melakukan penyadapan sesuai prosedur. Target 650 sedangkan kami baru punya 113,” sebut Suparmi.

Lewat UPPB, petani dapat menjual harga karet lebih tinggi dengan kisaran hingga 10-11 ribu rupiah. Sedangkan, apabila menjual langsung ke tengkulak mereka hanya mendapat harga di bawah 5 ribu rupiah.

“Kalau kita sering menerima keluhan harga karet murah itu adalah harga karet yang dijual petani langsung ke tengkulak,” ulang dia.

Padahal menurutnya, sejauh ini harga kadar karet kering (K3) di Kalsel terbilang tinggi. Lewat UPPB, petani yang tergabung akan diberikan bantuan berupa pupuk, benih, perawatan dan gudang penyimpanan.

“Itu penentuan harga dari Sicom. Kita tinggal mengalikan K3 yang dihasilkan oleh bokar di tingkat petani maupun UPPB,” tutur Suparmi

Disbunnak Kalsel akan berupaya untuk mencapai target 650 UPPB dalam jangka 5 tahun. Untuk itu, tak hanya peran pemerintah namun juga akan melibatkan kerjasama dengan beberapa perusahan besar dan swasta. Salah satunya untuk meringankan beban pemerintah lewat pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan sebesar 6 persen.

“Termasuk untuk UPPB, pendanaan, sarana-prasarana. Itu bisa difasilitasi dengan mengajukan dana melalui KUR tersebut,” imbuhnya

Baca Juga: Petani Karet di Kalimantan Selatan Masih Enggan Gabung ke UPPB

Reporter: Musnita Sari
Editor: Syarif