Target Investasi Naik Signifikan, Kalsel Dihadapkan Tantangan Realisasi di Tengah Instruksi Efisiensi

Di tengah instruksi efisiensi dari pemerintah pusat, Pemprov Kalimantan Selatan menghadapi tantangan besar dalam merealisasikan target investasi tahun 2025 yang

Target investasi di Kalsel meningkat. Foto: CNBC Indonesia

bakabar.com, BANJARBAU - Di tengah instruksi efisiensi dari pemerintah pusat, Pemprov Kalimantan Selatan menghadapi tantangan besar dalam merealisasikan target investasi tahun 2025 yang dipatok sebesar Rp30 triliun.

Target ini meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp19 triliun.

"Berkaca dari tahun 2022, kenaikan target investasi tahun ini naik sekitar Rp5-6 triliun. Biasanya hanya sekitar Rp4 triliun," papar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Endri, Jumat (13/6).

Hingga triwulan pertama 2025, realisasi investasi yang tercapai baru mencapai Rp7 triliun dari target Rp30 triliun.

Meski demikian, Endri tetap optimistis target tersebut dapat dicapai hingga akhir tahun.

Sektor pertambangan masih menjadi penyumbang terbesar investasi di Kalsel, sementara sektor lain seperti pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan meski belum signifikan.

Kalsel sendiri mengakhiri 2024 dengan keberhasilan mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp25 triliun, melampaui target yang ditetapkan pemerintah pusat sebesar Rp19 triliun.

"Berbagai terobosan kami lakukan untuk mengejar target tahun ini," imbuhnya.

Salah satu strategi utama yang diandalkan tahun ini adalah promosi investasi berbasis digital. Pemprov Kalsel tengah mengembangkan aplikasi yang dapat diakses melalui ponsel, memungkinkan investor mengakses berbagai peluang investasi di Banua dengan lebih mudah.

Endri yakin potensi sumber daya alam Kalsel, khususnya di sektor pertambangan, masih menjadi daya tarik utama. Namun, pihaknya juga terus mendorong pengembangan sektor lainnya seperti perikanan, pertanian, perkebunan, pariwisata dan industri.

Optimisme Pemprov Kalsel semakin menguat setelah Geopark Meratus ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) pada April 2025. Disusul status Bandara Internasional Syamsuddin Noor yang kembali menjadi bandara internasional.