Tapin Rayakan Hari Jadi ke-60, Program 100 Hari dan Prestasi Inovasi Menjadi Sorotan

Puncak peringatan Hari Jadi ke-60 Kabupaten Tapin berlangsung meriah dan penuh pesan pembangunan di Halaman Kantor Bupati Tapin, Kawasan Rantau Baru.

Oleh Sandy
Pemotongan tumpeng oleh Wagub Kalsel H Hasnuryadi Sulaiman yang diserahkan kepada Bupati H Yamani. Foto: Prokopim Setda Tapin

bakabar.com, RANTAU - Puncak peringatan Hari Jadi ke-60 Tapin berlangsung dengan penuh kemeriahan dan nuansa kebersamaan di Halaman Kantor Bupati Tapin, Rantau Baru, Minggu (30/11).

Ribuan warga tumpah ruah menghadiri peringatan yang turut dihadiri tokoh penting tingkat provinsi dan nasional.

Berhadir Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H Hasnuryadi Sulaiman, anggota DPR RI Bambang Heri Purnama dan Habib Hamid Bahasim, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel Muhammad Syarifudin, sejumlah bupati dan wali kota, serta tokoh masyarakat H Zaini Mahdi (H Ijai).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati H Yamani menyampaikan bahwa awal masa kepemimpinan bersama Wakil Bupati H Juanda mulai menunjukkan progres nyata. Sejumlah program strategis yang menyentuh kebutuhan masyarakat telah direalisasikan dan dipaparkan melalui tayangan capaian 100 hari kerja.

“Kami berkomitmen menjalankan program yang benar-benar dirasakan masyarakat. Dukungan semua pihak sangat menentukan keberhasilan pembangunan,” tegasnya.

Yamani juga mengumumkan bahwa Tapin kembali masuk nominasi Indeks Government Award 2025 sebagai Kabupaten Sangat Inovatif. Ini merupakan capaian yang muncul dari kreativitas para inovator daerah dan sinergi antar-SKPD dengan masyarakat.

Bupati menambahka bahwa perayaan Hari Jadi ke-60 sengaja dibuat lebih dekat dengan masyarakat dengan menghadirkan Habib Ja’far Al-Hadar, pasar murah, hingga pembagian kuliner gratis yang melibatkan UMKM lokal.

Meski begitu, diakui masih banyak aspirasi warga yang menunggu direalisasikan. Namun Yamani memastikan Pemka bersama DPRD Tapin dan Pemprov Kalsel terus bekerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Momentum hari jadi ini harus memperkuat sinergi menuju Tapin yang maju banuanya, baiman warganya,” ujarnya.

Sementara Hasnuryadi Sulaiman menilai usia 60 tahun adalah perjalanan penting bagi sebuah daerah. Berdiri sejak 30 November 1965, Tapin dinilai berhasil bertransformasi dari daerah pedesaan menjadi wilayah pemerintahan yang modern dan berkembang pesat.

Hasnuryadi juga mengapresiasi pencapaian Tapin dalam meningkatkan layanan publik serta menurunkan angka stunting.

“Tapin menjadi daerah dengan prevalensi stunting terendah di Kalimantan Selatan 2024 dengan angka 13,2 persen atau lebih rendah dari target nasional,” ungkap Hasnuryadi.

Hasnuryadi mendorong Tapin terus memperkuat inovasi desa, membuka ruang pertumbuhan bagi UMKM, dan memaksimalkan potensi hasil bumi. Diyakini modal sosial yang kuat merupakan fondasi Tapin untuk terus berkembang dan bersaing.

“Harapan kami, Tapin semakin makmur, warga sejahtera, anak-anak tumbuh sehat, dan pelayanan publik menjangkau seluruh pelosok,” tutup Harnuryadi.