Tapin Fokus Cegah Stunting, Pemberdayaan Bumdes, Hingga Wisata Religi

Kabupaten Tapin terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program inovatif yang mencakup pencegahan stunting.

Oleh Sandy
Rakornas percepatan penurunan stunting 2024 di Jakarta yang diikuti Penjabat Bupati Muhammad Syarifuddin. Foto: Prokopim Setda Tapin

bakabar.com, RANTAU – Pemkab Tapin terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program inovatif yang mencakup pencegahan stunting, pemberdayaan ekonomi desa, dan pengembangan wisata religi.

Salah satu tantangan besar di Tapin adalah angka pernikahan dini yang cukup tinggi, karena mencapai 48,72 persen. Kondisi ini menempatkan Tapin di peringkat 9 dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan.

Pernikahan dini berdampak signifikan kepada kesehatan reproduksi, meningkatkan risiko komplikasi kesehatan, dan menyumbang terhadap kasus stunting.

Situasi tersebut membuat Penjabat Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin, mendorong edukasi kepada masyarakat, terutama generasi muda, melalui program Generasi Berencana (Genre). 

"Kami ingin remaja Tapin memiliki pemahaman lebih baik tentang kesehatan reproduksi dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga yang terencana," papar Syarifuddin.

Melalui program tersebut, Pemkab Tapin berharap dapat menurunkan angka pernikahan dini sekaligus mengurangi prevalensi stunting.

Sementara di bidang ekonomi, Syarifuddin fokus kepada pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai pilar pemberdayaan masyarakat desa.

Bahkan Bumdes Mitra Hidayat Mandiri dari Desa Bitahan Baru telah diakui sebagai yang terbaik di Kalimantan Selatan, karena berhasil mengelola usaha seperti produksi barang bernilai tinggi dari besi bekas, transportasi batu bara, penyediaan air bersih, dan peternakan ayam petelur.

"Bumdes di Tapin memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami terus mendukung desa agar dapat mengembangkan potensi lokal mereka," papar Syarifuddin.

Produk lain adalah Rumah Makan Terapung Pesona Margasari di Dermaga Margasari Desa Baringin. Inisiatif ini digagas gabungan bumdes dari Kecamatan Candi Laras Selatan dan Candi Laras Utara.

Tujuan kerja sama ini adalah menarik wisatawan dan memperkuat sektor ekonomi lokal. Diketahui Tapin yang dikenal sebagai Kabupaten Makam Seribu Datu, memiliki unggulan wisata religi.

Untuk mendukung sektor wisata religi, Syarifuddin telah membentuk Forum Komunikasi Ikatan Relawan Majelis Taklim Tapin yang melibatkan 200 relawan dari 25 majelis taklim.

Forum tersebut bertugas membantu pelaksanaan acara keagamaan, seperti haulan yang rutin digelar,  "Wisata religi bukan hanya soal ibadah, juga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar situs makam ulama," beber Syarifuddin.