apahabar.com, BANJARMASIN – Sejarah berdirinya kota Banjarmasin 493 tahun lalu tidak lepas dari orang-orang dengan semangat dan mental perjuangan yang tinggi. Pun begitu dengan para pahlawan asal Banjar yang ikut berjuang membantu mengokohkan kemerdekaan Republik Indonesia pasca 1945.
Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin menapaktilasi jasa para pejuang di Lapangan Kamboja, Minggu (15/09) pagi.
Kegiatan tersebut merupakan satu dari sekian banyak rangkaian Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-493. Ratusan pelajar dari SMP dan SMA datang ke lokasi acara dengan semangat untuk ikut berjalan menapaktilasi jasa para pahlawan.
Ada perbedaan rute yang dilalui peserta laki-laki dan perempuan. Meski demikian, letak start atau pelepasan masih sama, yakni di Lapangan Kamboja Banjarmasin.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Banjarmasin, Taufiq Rohani, menerangkan kegiatan tersebut dilakukan agar anak muda di kota Seribu Sungai memiliki spirit untuk memperjuangkan kemajuan daerah di masa depan.
“Dulu para pahlawan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kini tugas kita untuk memperjuangkan kemajuan Banjarmasin,” katanya.
Taufiq mengibaratkan tapak tilas seperti ruang yang bisa menghubungkan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Sebab, rute yang dilalui ratusan siswa di antaranya mengarah pada lokasi bersejarah Kota Banjarmasin.
Nama jalan, tokoh pahlawan, hingga monumen zaman dulu, turut menjadi kiblat utama Pemko. Menurut dia, hal itu dilakukan untuk memperkenalkan situasi, kondisi, serta nama pahlawan yang telah berjuang memerdekakan Indonesia termasuk di Banjarmasin.
“Jangan lupakan sejarah. Hal-hal di masa lalu yang bagus, akan terus kita kembangkan, karena para pahlawan juga berjuang dari segi pembangunan,” katanya.
Tapak tilas para pahlawan pada momen Hari Jadi Banjarmasin ke-493 juga terasa sangat spesial karena merupakan gabungan dari momentum kemerdekaan dan hari pahlawan nasional.(Adv)
Baca Juga: Karhutla Meningkat, Kabut Asap Teror Kesehatan Masyarakat
Baca Juga: Bagikan 1000 Masker, KNPI Kalsel Desak Ketegasan Pemerintah dan Penegak Hukum
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Puja Mandela