Tanpa O2SN, PBSI Kotim Hadirkan Alternatif Kompetisi untuk Atlet Muda

Sebagai bentuk kepedulian terhadap pembinaan atlet usia sekolah, PBSI Kotim menggelar Kejuaraan Bulutangkis Antar Pelajar Se- Kotim

Kejuaraan Bulutangkis Antar Pelajar Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2025, bertempat di GOR Habaring Hurung Sampit. Kamis (15/05/2025). Foto: bakabar.com/Ilhamsyah Hadi

bakabar.com, SAMPIT - Ditiadakannya ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun ini tidak menyurutkan semangat para atlet muda di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap pembinaan atlet usia sekolah, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kotim menggelar Kejuaraan Bulutangkis Antar Pelajar Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2025.

Turnamen ini berlangsung pada 15 hingga 17 Mei 2025 di GOR Bulutangkis Habaring Hurung, Jalan Ais Nasution, Sampit. 

Ketua PBSI Kotim, Cindra, menjelaskan bahwa penyelenggaraan kejuaraan ini bertujuan untuk memberikan ruang kompetitif bagi atlet-atlet pelajar di tengah absennya O2SN.

“Turnamen bulutangkis ini salah satu langkah dari PBSI untuk mengobati kekecewaan para atlet karena ditiadakannya O2SN. Kami ingin mereka tetap semangat dan memiliki wadah untuk menunjukkan kemampuan mereka,” ungkap Cindra. Kamis (15/05/2025).

Sebanyak 170 peserta dari jenjang SD, SMP, hingga SMA turut ambil bagian dalam turnamen ini. Semua pertandingan mempertandingkan nomor tunggal putra dan putri, dengan klasifikasi kategori sebagai berikut:

SD/MI

Kelas 1–2 (Kategori A)

Kelas 3–4 (Kategori B)

Kelas 5–6 (Kategori C)

(Akan digabung menjadi SD kelas kecil dan besar bila jumlah peserta kurang dari enam)

SMP/MTs (Kategori D)

SMA/SMK/MA (Kategori E)

Menurut Cindra, kejuaraan ini juga menjadi ajang penjaringan bibit-bibit atlet potensial yang akan dibina lebih lanjut oleh PBSI Kotim.

“Tujuan kami tidak hanya menyediakan kompetisi, tapi juga menjaring atlet berbakat yang nantinya bisa dibina secara serius. Ini juga menjadi upaya kami dalam memasyarakatkan olahraga bulutangkis di Kotim dan Kalimantan Tengah,” tambahnya.

Dengan antusiasme peserta dan dukungan penuh dari PBSI, kejuaraan ini diharapkan mampu menjadi momentum kebangkitan olahraga bulutangkis di kalangan pelajar serta melahirkan generasi baru atlet berprestasi.