Tangisan Suporter di Tribun Stadion Tuah Paho Iringi Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan

Ratusan orang dari komunitas suporter berbagai klub sepak bola di Kota Palangka Raya bersama aparat kepolisian menggelar doa bersama.

apahabar.com, PALANGKA RAYA - Ratusan orang dari komunitas suporter berbagai klub sepak bola di Kota Palangka Raya bersama aparat kepolisian menggelar doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan di Stadion Tuah Pahoe, Senin (3/10) malam.

Prosesi doa bersama ini dipimpin oleh lima pemuka agama secara bergantian sebagai wujud solidaritas. Mereka menyalakan ribuan lilin di tribun stadion sebagai tanda duka yang mendalam.

Meski hujan sempat mengguyur Kota Palangka Raya, kegiatan tersebut tetap berlangsung khidmat. Air mata komunitas suporter Arema di Palangka Raya yang hadir pun tak terbendung.

Rizky Rahmadian selaku Media Officer Aremania Palangka Raya mengungkapkan kesedihannya dan sangat menyesali tragedi maut yang terjadi di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.

Ia pun mengakui sikap yang dilakukan oleh beberapa oknum Suporter Aremania yang saat itu masuk ke tengah lapangan menjadi pemicu terjadinya insiden tersebut.

Tapi dia juga sangat menyayangkan tindakan represif dari aparat keamanan yang menembakkan gas air mata ke tribun penonton.

“Memang kami akui kami salah. Cuma tindakan represif dari kepolisian itu juga sangat mencederai sepak bola. Kenapa yang diserang kami yang di tribun? Harusnya tindakan tegas dilakukan hanya untuk mereka yang berada di lapangan" ujarnya.

Rizky menjelaskan dalam peraturan FIFA, senjata api dan gas air mata dilarang digunaian untuk mengendalikan masa di dalam stadion. Apalagi di dalam stadion ada perempuan, anak-anak, ibu-ibu, dan lansia.

"Kami Aremania Palangka Raya sangat berduka atas tewasnya ratusan penonton yang turut menyaksikan laga Arema versus Persebaya malam kemarin. Semoga para korban husnul khotimah dan keluarga diberikan ketabahan serta kekuatan," terangnya.

Rizky pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak di seluruh Indonesia yang telah memberikan dukungan moril dan respect untuk Aremania sebagai bentuk rasa dukacita terhadap tewasnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan.

Sementara itu, Ketua Kalteng Mania dari Komunitas Suporter Kalteng Putra, Edy Syahbana, berharap kejadian ini diusut tuntas.

“Kami berharap agar kejadian ini yang terakhir, karena satu nyawa itu terlalu mahal untuk sepak bola," katanya.

Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa, yang hadir dalam acara do'a bersama di Stadion Tuah Pahoe juga memberikan tanggapannya.

"Untuk para Suporter Sepak Bola dan Anggota Kepolisian yang ditugaskan mengamankan jalannya pertandingan sepak bola agar kedepannya sama-sama menjaga diri. Mari kita sama-sama nikmati setiap pertandingan, jangan ada dibumbui dengan keributan-keributan" ujarnya.

Ia juga meminta agar anggota kepolisian mengedepankan rasa humanis terhadap suporter agar kejadian seperti di Stadion Kanjuruhan tidak terjadi kembali.