apahabar.com, BANJARBARU - Pemilihan Wali Kota Banjarmasin digelar tahun depan. Kandidat bakal calon pun terus bermunculan.
Dari sang petahana, Ibnu Sina hingga tokoh pemuda, HJ Karmila. Di luar itu, ada pula nama Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Sekdaprov Kalsel), Abdul Haris Makkie untuk bertarung di Pilwali Banjarmasin 2020.
Saat dikonfirmasi mengenai pencalonannya, Abdul Haris Makkie enggan berkomentar banyak.
"Saya membantah jika ada yang mengatakan politik senyap. Mana ada politik senyap, kita belum pernah menyatakan maju,"ujarnya kepada apahabar.com saat ditemui di Aula BPSDMD Kalsel, Banjarbaru, Senin (14/10) siang.
Disinggung mengenai pendaftarannya ke partai PDIP dan Golkar, Haris masih juga menutupi hal itu. "Kalau itu tidak bisa dijawab, masih proses,"ungkap Ketua PWNU Kalsel ini seraya melempar senyum.
Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP Kalsel Syaripuddin membenarkan jika Abdul Haris Makkie telah mendaftar ke partainya pada Rabu (25/09/2019) lalu.
Dengan demikian, saat ini ada lima kandidat yang resmi mendaftar di partai berlambang banteng tersebut.
"Untuk Pilkada Banjarmasin, ada Hermansyah (Wakil Walikota Banjarmasin), Muhaimin (Ketua DPC PDIP Banjarmasin), Abdul Haris Makkie (Sekdaprov Kalsel) , Ananda (Wakil Ketua DPRD Banjarmain Ananda), Fazlur Rahman (Ketua KNPI Kalsel)," paparnya.
Sebagaimana diketahui, PDIP telah menyerahkan seluruh berkas lamaran bakal calon ke DPP.
Penyerahan berkas tersebut guna ditindaklanjuti untuk dilakukan fit and proper tes (uji kelayakan dan kepatutan), serta motode survey elektabilitas.
Setelah mendaftar di PDIP, Haris juga juga diwartakan telah ke Partai Golkar pada Kamis (10/10) malam, melalui utusannya atas nama Damai Makkie.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota DPD Partai Golkar Kota Banjarmasin M Syarkawi.
“Sekdaprov Kalsel itu telah mengambil formulir pendaftaran dikirim melalui email” ujarnya.
Baca Juga: Pilgub Kalsel: Golkar Tak Gentar Hadapi Denny Indrayana
Baca Juga: Pilgub Kalsel, PDIP Setor 2 Nama Pendamping Paman Birin ke Golkar
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin