tanah bumbu

Tanbu Masih Zona Merah, Acara Pernikahan Jadi Sorotan

apahabar.com, BATULICIN – Kepala KUA Tanah Bumbu, Khairil Lahwan, menyoroti banyaknya acara pernikahan yang mengabaikan protokol…

Rapat lintas sektor yang digelar Puskesmas Batulicin, Kamis (26/11). Foto-Istimewa

apahabar.com, BATULICIN – Kepala KUA Tanah Bumbu, Khairil Lahwan, menyoroti banyaknya acara pernikahan yang mengabaikan protokol kesehatan.

Padahal, Tanah Bumbu masih dalam status zona merah. Pemerintah daerah pun masih terus berupaya menekan penyebaran Covid-19.

"Saya mengimbau agar masyarakat menekan acara pernikahan yang menghadirkan banyak orang. Cukup tulis di WA tidak perlu datang, mohon ‘dua ratus’ saja insyaallah masyarakat paham," katanya dalam rapat lintas sektor yang digelar Puskesmas Batulicin, Kamis (26/11).

Kegiatan rapat lintas sektor itu dibuka oleh kepala puskesmas, dr. S. Puji Lestari, dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Kesehatan, unsur Muspika, serta Kepala Desa dan Kepala Sekolah SD se-Kecamatan Batulicin.

Dalam sambutannya, Puji Lestari menyebutkan pandemi Covid-19 telah memengaruhi segala kegiatan di pusat-pusat kesehatan. Salah satunya turunnya angka pasien yang datang ke puskesmas.

"Biasanya satu hari mencapai 100 orang. Sekarang yang datang paling banyak 40-50 orang saja. Di samping itu, penyakit hipertensi meningkat tajam selama pandemi," katanya.

Kapolsek Batulicin, Iptu Jody Dharma mengimbau masyarakat tetap mengikuti protokol kesehatan agar tidak terjadi klaster baru.

"Masyarakat jangan mulai capek dan acuh, karena Covid-19 masih menjadi isu utama. Kita tidak mau kecolongan lagi seperti klaster salah satu pesantren di Tanah Bumbu," katanya.

Dia juga khawatir Pilkada Serentak 2020 pada 9 Desember mendatang akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Hal senada disampaikan Misranudin dari Dinkes Tanah Bumbu. Dia menyebutkan salah satu hambatan dalam menekan angka Covid-19 adalah budaya masyarakat, juga kesulitan memisahkan antara orang dengan gejala, positif, dan yang sehat.

"Pada November ini, terjadi peningkatan hingga 245 kasus. Permasalahan utama kita adalah adat dan budaya yang mengharuskan orang berkumpul," imbuhnya.

Berdasarkan update pada Selasa (24/11) pukul 13.00, ada penambahan 4 orang yang dinyatakan positif oleh tim medis.

“Hari ini ada penambahan 4 orang positif berdasarkan hasil tes swab,” ungkap Koordinator Humas Gugus Tugas Covid-19 Tanah Bumbu, Ardiansyah, melalui WhatsAppnya, Selasa (24/11) malam.

Pasien tersebut berasal dari Kecamatan Satui 3 orang dan Simpang Empat 1 orang.

Selain tambahan positif juga ada 2 orang pasien yang dinyatakan sembuh. Mereka berasal dari Kecamatan Kuranji.

Dengan tambahan tersebut, sehingga total konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Bumbu mencapai 719 kasus. Dengan rincian pasien masih dalam perawatan 87 orang, pasien yang dinyatakan sembuh 613 orang, dan meninggal dunia 19 orang.

Untuk 87 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang masih dalam perawatan yakni Batulicin 5 orang, Simpang Empat 12 orang, Kusan Hilir 9 orang, Kusan Hulu 4 orang, dan Kuranji 2 orang.

Kemudian Mantewe 5 orang, Satui 19 orang, Sungai Loban 6 orang, Karang Bintang 2 orang, dan Angsana 23 orang.

Selanjutnya untuk pasien yang sudah dinyatakan sembuh oleh tim medis totalnya ada 613 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Batulicin 77 orang, Simpang Empat 179 orang, Kusan Hilir 85 orang, Kusan Hulu 23 orang, Kuranji 15 orang, dan Mantewe 23 orang.

Kemudian Satui 56 orang, Sungai Loban 34 orang, Karang Bintang 19 orang, dan Angsana 102 orang.

Kemudian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia ada 19 orang yakni dari Simpang Empat 7 orang, Karang Bintang 3 orang, Satui 3 orang, Sungai Loban 2 orang, Mantewe 2 orang, Batulicin dan Angsana masing-masing 1 orang.