Kalsel

Tanah Laut Dilanda Banjir Rob, Rumah-Rumah Terendam

apahabar.com, PELAIHARI – Banjir rob imbas pasang air laut menghantui warga Tanah Laut, Minggu (5/12). Utamanya…

Sejumlah permukiman warga di Batakan Tanah Laut terdampak air pasang. Foto-apahabar.com/Ali Chandra

apahabar.com, PELAIHARI – Banjir rob imbas pasang air laut menghantui warga Tanah Laut, Minggu (5/12). Utamanya Kecamatan Panyipatan dan pesisir pantai.

Data BPBD, lokasi paling terdampak mencakup Desa Batakan. Yakni RT. 05, RT 18, RT.15, RT.16, RT. 06, dan RT.01.

Bahkan, wilayah Pantai Batakan Baru dan Pos Pantau juga sempat terendam pasang air laut.

Warga Batakan, Ani Setiawan bilang tinggi air mencapai satu meter hingga membuat kampungnya terendam.

“Termasuk jalanan utama juga terendam,” ujarnya membenarkan, Minggu malam.

Aktivitas warga Batakan saat ini masih terganggu. Termasuk pengguna roda dua empat sulit melewati jalanan.

Banjir rob, sebut tokoh pemuda Batakan itu, sudah disampaikan ke pihak camat Panyipatan.

Hal itu agar tim rescue dari BPBD Tala, atau Basarnas, segera turun ke lokasi banjir guna evakuasi bila diperlukan.

“Air terus menaik,” terangnya.

Sampai saat ini, warga masih bertahan di rumah masing-masing.

“Masih aman. Walaupun intensitas hujan terus menerus bertambah,” ujarnya.

Umumnya, jika air rob naik maka gelombang laut juga demikian. “Belum lagi angin kencang,” sambungnya.

Dia berharap air pasang rob bisa cepat surut agar aktivitas warga kembali normal.

Kapolres Tala AKBP Rofiko Yunianto melalui Kasat Polair, AKP Supriyanto menyebut semua itu karena tingginya intensitas curah hujan.

“Kami mengimbau masyarakat pesisir mulai dari Pantai Harapan, Tabanio, Pagatan, Besar, Tanjung Dewa, Batakan, Pesisir Pantai Sabuhur, Jorong hingga Kintap untuk selalu waspada, saat ini dan gelombang tinggi,” jelas kasat.

Sesuai perkiraan BMKG, rob akibat air pasang dan gelombang tinggi di Tanah Laut diperkirakan akan terus terjadi sampai Jumat depan.

“Karenanya kami harap warga selalu waspada termasuk pengunjung wisata pantai harus ekstra hati hati,” tekannya.

Supriyanto menerangkan gelombang memang tidak begitu tinggi atau maksimal 1 meter.

Namun karena ada gelombang pasang termasuk hujan lebat maka aktivitas warga ikut terganggu.

“Belum lagi angin cukup kencang hingga membuat gelombang air laut kencang,”katanya.