Tambang di Kalsel Masih Jadi Primadona Investor

Pertambangan masih mendominasi investasi di Banua. Disusul perkebunan, peternakan, perikanan dan jasa.

Tambang masih jadi incaran investor. Foto: Bareksa

apahabar.com, BANJARBARU - Pertambangan masih mendominasi investasi di Kalimantan Selatan (Kalsel). Disusul perkebunan, peternakan, perikanan dan jasa.

Namun, investasi sektor pariwisata juga mulai tumbuh di Kalsel. Hanya saja belum signifikan. Investasi di sektor ini diyakini terus naik, karena pembangunannya sangat serius dilakukan gubernur.

Selain itu, Banjarbaru juga menjadi incaran para investor untuk berinvestasi sejak ditetapkan menjadi ibu kota provinsi (IKP) Kalsel oleh kementerian.

Hingga triwulan III 2022, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel mencatat nilai investasi yang masuk ke Banjarbaru mencapai Rp543,40 miliar.

Nilai ini sendiri meningkat tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. "Pada 2021, investasi yang masuk ke Banjarbaru cuma Rp146,75 miliar," papar Kabid Promosi DPMPTSP Kalsel, Mulyadi, Sabtu (7/1).

Menurutnya, nilai investasi di Banjarbaru melesat, lataran kota ini ditetapkan sebagai IKP Kalsel. "Banyak investor masuk setelah dijadikan ibu kota," katanya.

Adapun nilai investasi se-Kalsel, hingga triwulan III 2022 sudah mencapai Rp10,5 triliun.

Kepala DPMPTSP Kalsel, Endri mengungkap, investasi yang sudah masuk tersebut persentasenya di atas 80 persen dari target tahun ini.

Ada dua target capaian investasi pada 2022 ini. Yakni dari pemerintah pusat sebesar Rp18,06 triliun dan target provinsi sebesar Rp11,8 triliun.

Hal ini kata dia, baru perhitungan di triwulan III atau September 2022. Dari itu, dirinya optimis target investasi bisa tercapai hingga akhir tahun.