Nasional

Tala Siap Jadi Penyuplai Pangan Ibu Kota Baru Indonesia

apahabar.com, PELAIHARI – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sudah pasti menjadi pengganti Jakarta. Terbaru, dukungan datang dari…

Sejumlah elemen masyarakat turun ke sawah melakukan penanaman di sela kegiatan lomba penyiapan lahan siap tanam jelang Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018 di Kalimantan Selatan. Foto-Antara

apahabar.com, PELAIHARI - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sudah pasti menjadi pengganti Jakarta.

Terbaru, dukungan datang dari Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan.

Kabupeten berjuluk Bumi Tuntung Pandang siap jadi daerah penyangga pangan Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kutai Kartanegara, ibu kota baru Indonesia.

Dari Tala untuk menjangkau Penajam hanya berjarak 494,7 Kilometer. Bupati Tala H Sukamta menilai jarak yang cukup jauh bukan jadi halangan.

"Tala merupakan salah satu daerah strategis dengan ibu kota negara baru harus dapat mengambil bagian dari kebijakan tersebut,” jelas Bupati Tala H Sukamta, saat gelar Teknologi Integrasi Tanaman Ternak dan Penandatangan MoU antara Balitbangtan dengan Pemkab Tala di Desa Bumi Asih, Kecamatan Panyipatan, Senin (16/09).

Selama ini, kata Sukamta, Tala merupakan sentra pangan Kalsel. Baik tanaman pangan, peternakan maupun perikanan.

Tala telah menyiapkan diri sejak sekarang untuk mengantisipasi pasar. Terutama dalam mensuplai pangan, hortikultura hingga daging.

Artinya ke depan, sambung bupati, Tala punya peluang yang sangat besar dalam pengembangan pasar dari produk-produk pertanian, perternakan maupun perikanan.

"Kita enggak usah jadi ibu kota negara, tapi dengan tiap hari bisa mengirim ribuan ton produk kita, sudah bisa bikin rakyat makmur,” yakin Sukamta.

“Bahkan Tala juga bisa jadi suplier pertama untuk kebutuhan daging ke ibu kota," jelasnya lagi.

Karena itu, lanjut bupati, Tala harus siap dengan sumber dayanya mengantisipasi pasar besar agar kesempatan tidak diambil oleh daerah lain.

"Kita jaraknya nggak jauh. Sebentar saja bisa sampai, dan kita punya lahan cukup. Jangan sampai nanti malah mereka yang dari Jawa yang mengambilnya," tandas bupati.

Menurut Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kalsel, M Yasin, MoU dibuat untuk mendukung percepatan pencapaian target dan program-program pertanian di Kabupaten Tala.

"Kerja sama ini bersifat multiyers yang pelaksanaannya mencapai pemanfaatan sumber daya dan evaluasi, tahapan kinerja dapat dicapai dan lebih baik dari tahun ke tahun," katanya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah akan membentuk klaster bagi 10 kabupaten di Kaltim, dan sekitarnya sebagai bagian dari rencana pembangunan ibu kota baru mandiri tanpa impor pangan.

Kementerian Pertanian memproyeksikan kebutuhan pangan di Kaltim dengan jumlah penduduk sebesar 3,5 juta jiwa untuk komoditas beras adalah sebesar 295.800 ton.

Di Kalsel ada dua kabupaten yang dipilih. Pertama, Kabupaten Tana Bumbu sebagai sentra produksi padi dan cabai. Baru kemudian Tanah Laut sebagai sentra padi, jagung, cabai dan bawang merah.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Lokasi Calon Ibu Kota Baru di Kukar

Baca Juga: Gubernur Kaltim Bergeming, 'Dirayu' Al-Jazeera soal Lokasi Ibu Kota

Baca Juga: Berharap Ibu Kota Baru Tak Senasib Jakarta

Reporter: Ahc14
Editor: Fariz Fadhillah