Tak Berkategori

Tala Sambut Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu

apahabar.com, PELAIHARI – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tanah Laut (Tala) Andris Evony menyambut gembira…

Ilustrasi kincir angin. Foto-net

apahabar.com, PELAIHARI – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tanah Laut (Tala) Andris Evony menyambut gembira rencana Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).

Pertimbangan dibangunnya PLTB di Tala, lantaran memiliki daerah tinggi berpotensi tenaga angin.

Sehingga memungkikan untuk dibangun sejumlah kincir angin sebagai sumber PLTB.

Tala disebutkan Andris, sudah lama jadi lokasi rencana PLTB di Kalsel.

Andris mengakui bahwa sekitar tahun 2017 hal serupa pernah akan terwujud.

Namun kata dia, lantaran investor tidak ada kesepakatan kepada user (pembeli) listrik, maka pembangunan dibatalkan.

Sehingga tidak ada kelanjutan pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu di Tala.

“Investor tidak akan membangun, sebelum ada kesepakatan dengan user,” ujar Andris kepada apahabar.com, Rabu (7/4/2021).

Menurunya banyak pilihan yang dapat menjadi lokasinya.

Seperti di Gunung Sapu Angin, Kecamatan Panyipatan serta Desa Tajau Pecah dan Desa Damit Kecamatan Batu Ampar.

“Soal perizinan di Kawasan Sapu Angin lengkap tidak ada masalah,” ucap Andris.

Andris menambahkan jika pembangunan ini terealisasi, maka kebutuhan pasokan listrik di Tala ataupun Kalsel akan bertambah. Diharapkan dapat menambah daya dorong perputaran ekonomi.

Sebelumnya Kepala Bappeda Kalsel, Nurul Fajar Desira memastikan proyek PLTB dengan kapasitas 70 MW berlokasi di Tala.

Bahkan, kata dia, di Tala telah dilakukan survey oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kalimantan Selatan.

"Dari hasil survey yang telah dilakukan mereka. Ternyata lokasi tersebut cocok dibangun PLTB," kata Fajar dikutip dari abdipersadafm.co.id, media milik Pemprov Kalsel, Rabu.

"Jadi, kalau itu terealisasi selain mendapatkan kapasitas 70 MW. Juga akan masuk investasi dari investor asing," ujarnya.

Ia menyebutkan investasi pembangunan proyek kincir angin raksasa itu masuk dalam perencanaannya Pemprov Kalsel.

Ia mengungkapkan proyek itu membutuhkan biaya sekitar Rp2 triliun.

"Mudah-mudahan dengan adanya anggaran ini akan menambahkan gerakan ekonomi kita di Kalsel," ungkapnya.

Terkait investor, lanjut Fajar, sudah ada beberapa calon dari negara asing yang siap berinvestasi dalam proyek pembangunan PLTB ini.

"Ada kalau tidak salah, Perancis dan ada beberapa negara lainnya lagi dan data lengkapnya itu ada di Dinas ESDM Kalsel," tandasnya.

Kepala Bappeda Tala Andris Evony. Foto-apahabar.com/Ali Candra