Kalsel

Takut Stok Darah Kosong Selama PSBB, PMI Banjarmasin Berharap Ada Kebijakan Pemerintah

apahabar.com, BANJARMASIN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin meminta Pemerintah Daerah untuk mengatur kebijakan terkait…

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Banjarmasin, Dokter Aulia Ramadhan Supit takut selama PSBB pihaknya tak bisa memenuhi kebutuhan darah. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin meminta Pemerintah Daerah untuk mengatur kebijakan terkait kegiatan donor darah.

Sebab, mereka kuatir jika Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Banjarmasin akan berdampak terhadap jumlah pendonor. Hingga stok darah untuk memenuhi kebutuhan di rumah sakit tidak bisa dipenuhi.

“Kami kuatir kalau para pendonor takut untuk keluar rumah selama PSBB. Makanya kita berharap kepada Pemerintah Kota atau Pemerintah Provinsi bisa mencarikan solusi kalau orang yang mau mendonor itu tetap bisa,” kata Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Banjarmasin, Dokter Aulia Ramadhan Supit, Rabu (22/4) sore.

Dikuatirkan, apabila tidak ada sama sekali orang yang mau mendonorkan darahnya, pihak akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan darah di seluruh rumah sakit di Banjarmasin.

“Soalnya kalau tidak ada yang mendonor, bisa-bisa stok kami akan kosong lagi. Lalu bagaimana kita memenuhi kebutuhan stok darah di rumah sakit,” timpalnya.

Apalagi, kata dia, PSBB ini bertepatan dengan bulan Ramadhan. Jika biasanya di bulan Ramadhan para pendonor datang malam hari, dengan adanya aturan jam malam, orang-orang malah terkesan takut keluar rumah.

"Biasanya gerai kami di Pasar Niaga dan depan Mesjid Sabilal Muhtadin kami buka dari pukul 7 pagi hingga pukul 23 malam di bulan Ramadhan, kemudian gimana kalau ada aturan PSBB, artinya bakal tidak ada yang datang para pendonor," keluhnya

Maka dari itu, ia pun menuturkan bahwa pihaknya sangat membutuhkan solusi dari Pemerintah Daerah setempat agar bisa memenuhi keperluan darah di Kota Banjarmasin.

“Kalo dari informasi rekan PMI di DKI Jakarta dan Jawa Barat kan meskipun juga diterapkan PSBB, tapi warganya tetap bisa donor. Oleh karena itu kami sangat berharap kebijakan dari pemimpin daerah setempat,” tuturnya.

Perhari ini, Rabu (22/4), stok darah di PMI Kota Banjarmasin sendiri masih tersisa sebanyak 250 kantong. Namun, stok cadangan tersebut diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan darah selama beberapa hari.

“Biasanya jumlah segitu hari ini atau besok sudah habis,” imbuhnya. Terakhir, ia pun mengimbau kepada warga masyarakat untuk terus mau menyumbangkan darahnya demi kebaikan bersama.

Reporter: Riyad Dafhi R
Editor: Syarif