Tak Perlu Khawatir, Stok Beras di Kotim Aman

Perum Bulog Cabang Sampit, Kabupaten Kotim, memastikan ketersediaan bahan pokok beras cukup berlimpah atau aman untuk 5 bulan kedepan. 

Wakil Bupati Kotim, Irawati, bersama Pj Sekda Kotim, Sanggul Lumban Gaol, Assisten II Setda Kotim, Alang Arianto, Kepala Perum Bulog Cabang Sampit, Muhammad Azwar Fuad, dan perwakilan dari Kejari Sampit. Saat mencek ketersedaian stok beras di Gudan Bulog Sampit, di Jalan Jenderal Sudirman. Belum lama ini. Foto: Istimewa

bakabar.com, SAMPIT - Perum Bulog Cabang Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, memastikan ketersediaan bahan pokok beras cukup berlimpah atau aman untuk 5 bulan kedepan. 

"Dengan stok Bulog yang melimpah, masyarakat tidak perlu memborong beras secara berlebihan. Lakukan pembelian secara normal seperti biasa. Suplai Bulog sangat baik, dan beras di pasaran umum juga tersedia dengan harga yang relatif stabil," kata Kepala Perum Bulog Cabang Sampit, Muhammad Azwar Fuad, Jumat (27/12/2024).

Saat ini cadangan beras pemerintah di gudang Bulog sebanyak 2.400 ton, sangat mencukupi untuk kebutuhan selama lima bulan ke depan.

"Stok beras masih dapat bertambah karena kami terus menyerap beras lokal dari Pagatan serta pasokan tambahan dari Bulog Pusat," ungkapnya.

Selain beras, Bulog Sampit menyediakan stok bahan pokok lainnya, seperti gula.pasir, minyak goreng dan juga daging beku.

"Untuk stok gula ada 20 ton, daging beku 5 ton, dan minyak goreng sekitar 2.500 liter. Bahan pokok ini disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujar Muhammad Azwar Fuad.

Ditambahkan, Bulog Sampit juga menjalankan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menjaga stabilitas harga beras di pasaran. 

"Melalui program ini, masyarakat dapat membeli beras medium di mitra Rumah Pangan Kita, Bulog dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp13.100 per kilogram atau Rp65.500 untuk 5 kilogram," jelasnya

"Kami juga masih melaksanakan program pemerintah berupa bantuan beras pangan untuk masyarakat miskin. Program ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah dalam membantu daya beli masyarakat, terutama yang kurang mampu," demikian Muhammad Azwar Fuad.