Tak Ditemui Komisioner KPU Banjarbaru, Massa Aksi Tinggalkan Spanduk Tuntutan

Tak kunjung ditemui Komisioner KPU Banjarbaru, Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) Kalsel memilih meninggalkan spanduknya depan Kantor KPU

FRI Kalsel memilih meninggalkan spanduk depan Kantor KPU Banjarbaru, Selasa (26/11) sore. Foto: bakabar.com/Fida

bakabar.com, BANJARBARU - Tak kunjung ditemui Komisioner KPU Banjarbaru, Fraksi Rakyat Indonesia (FRI) Kalimantan Selatan memilih meninggalkan spanduk berisi tuntuntan dan balik kanan, Selasa (26/11) sekira pukul 14.33 Wita.

Spanduk yang ditinggalkan antaranya bertuliskan 'Kembalikan Hak Demokrasi Rakyat Banjarbaru'. Diharapkan Komisioner KPU Banjarbaru dapat membaca dan mengubah keputusan di detik-detik terakhir.

“Kami sengaja meninggalkan spanduk agar komisioner KPU bisa membaca dan memiliki hati nurani untuk mengubah keputusan teknis," papar Muhammad Iqbal Hamdali selaku koordinator aksi.

:Kalau tidak (diubah), kepercayaan rakyat kepada semua pelaksana pemilu akan hilang. Kami mengingin masyarakat dibebaskan memilih dan jangan diarahkan kepada salah satu pasangan calon," imbuhnya.

Iqbal menyebut bahwa sesuai aturan pemilihan hanya satu pasangan calon,  seyogyanya juga harus disediakan kolom suara tanpa nomor dan foto pasangan calon dan kemenangan dinyatakan sah kalau memenuhi 50 persen + 1.

“Faktanya sekarang adalah kalau masyarakat memilih pasangan calon yang  dibatalkan, semua dianggap tidak sah atau tidak dianggap melawan kotak kosong,” jelasnya.

"Padahal mekanisme kotak kosong seharusnya dimainkan, karena merupakan pemenuhan hak demokrasi dan amanat undang undang. Menghilangkan hak demokrasi merupakan penghinaan. Pun penghinaan termasuk dalam tindak pidana,” nilainya.

Iqbal menegaskan upaya bertemu Komisioner KPU Banjarbaru merupakan ikhtiar terakhir untuk menghidupkan kembali hak demokrasi rakyat.

"Kalau gagal diupayakan, berarti bukan hanya kotak kosong yang hilang. Hak asasi manusia dan demokrasi juga hilang. Bukan hanya demokrasi yang digembosi, harga diri rakyat Banjarbaru juga diinjak-injak," tegas Iqbal.