tanah bumbu

Tak Bisa Berobat Gratis di Tanbu, Ibu Penderita Kista Ini Terpaksa Harus Pulang Kampung

apahabar.com, BATULICIN – Program kesehatan gratis yang sukses pada era Mardani H Maming menjadi Bupati Tanah Bumbu…

Rusmiati warga desa Biduri Bersujud yang terpaksa harus pulang kampung untuk mengobati kistanya. Foto-apahabar.com/Rizal khalqi

apahabar.com, BATULICIN –Program kesehatan gratis yang sukses pada era Mardani H Maming menjadi Bupati Tanah Bumbu terbukti sangat besar manfaatnya untuk masyarakat.

Setelah program itu dihilangkan setelah Sudian Noor menjabat sebagai bupati, ada banyak warga Tanah Bumbu yang merasa kecewa, meskipun menjelang Pilkada Tanah Bumbu 2020, konon program kesehatan gratis itu kembali dimunculkan.

Tapi faktanya masih banyak warga yang belum bisa menikmati program itu pasca-mundurnya Mardani H Maming pada 2018 lalu.

Rusmiati (39), warga desa Biduri Bersujud, Kecamatan Sungai Loban, adalah contohnya.

“Karena keterbatasan biaya, saya pun memilih pulang ke Lombok untuk berobat. Di sana ada mertua. Dan biayanya pun lebih murah,” ungkapnya.

Padahal, tiga tahun lalu dia sempat melahirkan sesar secara gratis. Ia ingat betul bahwa Bupati Tanah Bumbu saat itu adalah Mardani H Maming.

“Padahal tiga tahun lalu saat melahirkan putra keempat, saya sesar gratis,” sambungnya.

Rusmati mengharapkan program kesehatan itu bisa kembali ia rasakan. Dia ingin masyarakat tak mampu seperti dirinya bisa menikmati program tersebut.

“Alhamdulillah setelah berobat ke Lombok kondisi saya lebih baik,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Tanah Bumbu, Sudian Noor, mengklaim program pengobatan gratis tak pernah dihapus, bahkan masih terus berjalan sampai hari ini.

Namun, pernyataan itu dinilai politis dan mengada-ada oleh sejumlah pihak.

Anggota DPRD Tanah Bumbu, Said Ismail Khollil Alydrus, bahkan sampai melontarkan ucapan menggelitik.

“Yang dimaksud berobat gratis itu apa? Apakah gratis fotokopi atau gratis bicara sama pelayan rumah sakitnya saja? Kalau masyarakat tidak dilayani berarti tidak ada kesehatan gratis,” ucap tokoh pemuda Alawiyyin itu.