Religi

Syekh Yasin Selesaikan Kitab Tafsir di Bandara Syamsuddin Noor

apahabar.com, BANJARMASIN – Kedatangan Syekh Yasin Al Fadani ke Martapura di Tahun 80-an menjadi sorotan masyarakat…

Syekh Yasin Al Fadani bersama ulama asal Banjar, Syekh Muhammad Syarwani Abdan (Bangil). Foto-imgrumweb.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Kedatangan Syekh Yasin Al Fadani ke Martapura di Tahun 80-an menjadi sorotan masyarakat muslim di Banjar. Pasalnya, ada banyak cerita menarik terkait dengan kedatangan beliau waktu itu. Satu di antaranya, beliau masih sempat menelurkan karya tafsir Alqur'an.

Kedatangan Syekh Yasin Al Fadani di antaranya bertujuan untuk memberikan sanad ijazah kepada murid-muridnya di Kalimantan Selatan (Kalsel), tempatnya di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.

Selepas dari sana, beliau kemudian berkunjung ke kediaman KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani di Keraton Martapura, untuk beristirahat.

Di kediaman KH Muhammad Zaini, Syekh Yasin asyik berbincang dengan ulama karismatik itu, hingga 'lupa waktu'. Bahkan istri beliau, Ibu Aminah, sedang diajak Siti Rahmah -adik KH M Zaini- berbelanja souvenir di Pasar Martapura.

Panitia kedatangan Syekh Yasin ke Martapura, Fakhruddin Akasyah sempat gelisah, karena khawatir Syekh Yasin dan rombongan akan ketinggalan pesawat. Dia pun mengabarkan permasalahan itu kepada Abah Guru Sekumpul -sebutan masyhur KH Muhammad Zaini kemudian-.

Abah Guru berujar, "Jangan takut kalau beliau terlambat ke Bandara."

Perkataan Abah Guru sempat membuat Fakhruddin bingung, satu setengah jam sudah berlalu dari waktu semestinya pesawat berangkat. Sementara para rombongan Syekh Yasin baru saja diantar Abah Guru Sekumpul dan ulama lainnya ke Bandara Syamsuddin Noor di Banjarbaru.

Sesampainya di Bandara, Fakhruddin mendapat berita melegakan; jadwal keberangkatan ternyata diundur karena terlambat mendarat.

Keterlambatan pesawat ini, menurut KH Syaifuddin Zuhri, diisi Syekh Yasin dengan menafsirkan Alqur'an.

"Kitab tafsir itu selesai ditulis di Bandara Syamsuddin Noor," ungkap pengasuh Majelis Taklim Bani Ismail Banjarmasin itu.

Tak lama setelah kembali ke Mekkah, Syekh Yasin mengirimkan kitab tafsir karya beliau tersebut ke Martapura. Di dalam kitab itu disebutkan Syekh Yasin menyelesaikan kitab tersebut di Bandara Syamsuddin Noor.

Baca Juga:Tokoh Ulama di Balik Berdirinya NU di Kalsel

Editor: Muhammad Bulkini