Tak Berkategori

Syekh Ahmad Syarwani Zuhri (2), Mendapat Isyarat Mendirikan Pesantren di Balikpapan

apahabar.com, BANJARMASIN – Setelah 12 tahun ‘mengembara’ ke berbagai negara untuk menimba ilmu, Syekh Ahmad Syarwani…

Bangunan Masjid di area Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari BalikpapanFoto-tribunkaltim

apahabar.com, BANJARMASIN - Setelah 12 tahun 'mengembara' ke berbagai negara untuk menimba ilmu, Syekh Ahmad Syarwani Zuhri pulang ke kampung halaman. Tak lama kemudian, beliau mendapat isyarat untuk mendirikan pesantren di daerah yang cukup jauh dari kampung halamannya.

Diceritakan akun facebook Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, selama 12 tahun di Makkah, Abuya Syarwani banyak mengunjungi negara-negara tertentu untuk menimba ilmu. Selain itu, beliau juga gemar mencari berkah dengan berziarah ke makam-makam Nabi dan ulama di berbagai negara yang dikunjungi.

Di antaranya; mengunjungi Turki, Yunan Karbala (Makam Tubuh Sayyidina Husein RA), Tus (Makam Imam Al Ghazali RA), Baghdad (Makam Nabiyullah Yunus AS dan Makam Imam Hanafi RA).

Baca Juga: Syekh Ahmad Syarwani Zuhri, Berguru pada Ulama Besar di Banyak Negara

Abuya Syarwani bersama sang guru, Syekh Muhammad Syarwani Abdan (Guru Bangil).Foto-istimewa

Ke Damaskus (Makam Nabiyullah Zakaria AS Dan Makam Nabiyullah Yahya AS). Nawa (Makam Imam Nawawi RA), Syam (Makam Sitti Masyithah RA), Qaryatul Khalil (Makam Nabiyullah Ibrahim AS), Mesir (Makam Imam As Syafi'i RA), Madinah (Makam Imam Malik RA), dan juga makam Rasulullah SAW.

Di China ( Maqam Sayyidina Sa'ad bin Abu Waqash RA ), Bukhara Tajakistan (Maqam Imam Bukhari RA) dan Lain-lain.

Setelah mengunjungi berbagai negara, Abuya kembali ke Makkah atas panggilan murid-murid yang mengharapkan beliau kembali mengajar di sana. Beliau pun kemudian mengajar di sana, hingga tahun 1986.

Pada tahun itu, beliau memutuskan untuk pulang ke kampung halaman, Marabahan, Kalimantan Selatan.

Setelah pulang ke Marabahan, atas inisiatif keluarga, Abuya membeli rumah di Martapura di Jalan Pesayangan Gang Kurnia RT I/No 1. Di Martapura beliau berkumpul dengan banyak ulama yang sebagian di antara adalah gurunya di Pondok Pesantren Darussalam: Syekh Seman Mulya, Syekh Muhammad Zaini, Syekh Husin Dahlan, Syekh Ramli Radhi, Syekh Badruddin, Syekh M Royani, dan banyak lagi yang lainnya.

Sedang asyik berkumpul bersama para guru dan ulama di Martapura, Abuya mendapat isyarat dari Sang Guru, Syekh Muhammad Syarwani Abdan (Bangil) untuk mendirikan pesantren di Kalimantan Timur dengan nama Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.

Baca Juga: Datu Landak (2), Asal Gelar 'Datu Landak' dan Kesaktiannya Mencabut Kayu Raksasa

Pendirian pesantren tersebut didukung teman seperguruan Abuya ketika di Bangil, KH Muhammad Shafwan (Guru Handil) Handil 6 Muara Jawa.

Pada awalnya beliau hanya membeli sebuah rumah di sana, hingga pada pertengahan tahun 1987 mulai dirintis pendirian pesantren tersebut. yakni berada di lokasi yang luasnya sekitar 30 hektar di Kilometer 19,5 Jalan Raya Balikpapan-Samarinda.

Pondok pesantren tersebut aktif hingga sekarang.

Editor: Muhammad Bulkini