Tak Berkategori

Syarbani Haira Soroti Kasus Perempuan Digigit Kobra

apahabar.com, BANJARMASIN – Kasus perempuan digigit kobra yang divonis dokter meninggal dunia, namun mendapat penolakan pihak…

Salasiah korban digigit kobra tergeletak tak berdaya.Foto: banjarmasin.tribunnews.com

apahabar.com, BANJARMASIN – Kasus perempuan digigit kobra yang divonis dokter meninggal dunia, namun mendapat penolakan pihak keluarga dan masyarakat setempat, mendapat sorotan dari tokoh agama Kalimantan Selatan.

Mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan (Kalsel), Syarbaini Haira mengatakan bahwa dalam sejarah kehidupan memang ada kejadian seperti koma atau tak sadarkan diri.

Menurutnya, memang pada awal zaman Islam teknologi di bidang kesehatan sangatlah seret dibandingkan sekarang ini.

Syarbani Haira. Foto; majelisulamadanwali.blogspot.com

“Dalam sejarah, memang ada (kasus, red) ketika dinyatakan meninggal oleh dokter, akan tetapi hidup kembali,” ucapnya kepada apahabar.com, Selasa (11/12).

Syarbani mengatakan bahwa dalam konteks Islam, apabila seseorang dinyatakan telah meninggal, maka pasti meninggal sedangkan dalam kehidupan sosial persepsi lain bisa saja terjadi seperti halnya mati suri atau koma.

“Tapi kalau aku masih belum mengetahui secara rinci masalah tersebut,” jelasnya.

Dia menyarankan bahwa solusi terbaik yang harus dilakukan yaitu pihak keluarga, tokoh masyarakat, ulama dan tim medis harus berembuk untuk menilai serta membuktikan apakah korban tersebut masih hidup atau meninggal dunia.

Terkait pengobatan tradisional dan ritual yang dilakukan dengan tujuan proses pengobatan, Syarbaini mengatakan bahwa langkah tradisional sifatnya macam-macam asalkan tidak berbau syirik dan menyekutukan Allah SWT.

“Kalau tujuannya ke arah yang lebih baik, maka tidak jadi masalah. Akan tetapi, kalau kearah syirik itu jelas tidak boleh,” pungkasnya.

Baca Juga :Nadi Salasiah Berdenyut, Korban Digigit Kobra Gunakan Oksigen

Reporter : Muhammad Robby dan Tania AnggrainyEditor: Muhammad Bulkini