Syarat Bawa Sampah, Ratusan Angler Berebut Ikan di TPA Tabing Rimbah Batola

Ratusan angler dari berbagai kawasan, memadati lomba pancing yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barito Kuala (Batola), Sabtu (7/1).

Sekretaris Daerah Batola, Zulkipli Yadi Noor, ikut merasakan sensasi memancing ikam di kolam TPA Tabing Rimbah. Foto: Diskominfo Batola

apahabar.com, MARABAHAN - Ratusan angler dari berbagai kawasan, memadati lomba pancing yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barito Kuala (Batola), Sabtu (7/1).

Penyelenggaraan lomba tersebut cukup unik. Salah satunya lokasi kolam pemancingan yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tabing Rimbah di Kecamatan Mandastana.

Kemudian untuk menjadi peserta, setiap angler diharuskan membawa sampah apapun seberat maksimal 1 kilogram ketika mendaftarkan diri.

"Selain uang pendaftaran, kami memang sengaja menerapkan kewajiban membawa 1 kilogram sampah sebagai syarat pendaftaran," papar Hj Fahriana, Kepala DLH Batola.

Adapun hadiah utama bernilai Rp2 juta. Peserta lomba yang memeriahkan Hari Jadi ke-63 Batola ini juga diperbolehkan membawa pulang ikan yang berhasil ditangkap.

Kemudian Penjabat Bupati, Mujiyat, menambahkan 6 Rpjuta dari kantong pribadi untuk dibagikan kepada semua pemenang hingga peringkat kelima.

"Kegiatan ini sekaligus mempererat silaturahmi antara masyarakat dan petugas pengelola sampah. Di sisi lain, kami juga ingin memperlihatkan bahwa kualitas air di TPA Tabing Rimbah tidak tercemar," beber Fahriana.

"Terbukti ikan mas yang tergolong sensitif dengan kondisi air, tetap dapat hidup dalam kolam ikan di TPA Tabing Rimbah," imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, diluncurkan gerakan 'pian meantar kami meangkut'. Melalui program ini, penarik gerobak sampah tinggal menunggu di titik-titik penjemputan truk sampah.

Sementara Sekretaris Daerah Batola, Zulkipli Yadi Noor, menyebut perikanan merupakan salah satu potensi daerah, selain pertanian dan peternakan.

"Semoga Batola memiliki kolam pemancingan yang representatif. Untuk meningkatkan sektor wisata, bukan tak mungkin digelar lomba pancing di setiap kecamatan secara bergantian," harap Zulkipli.

"Kalau sudah menjadi agenda rutin, Batola akan menjadi tujuan wisata memancing. Kalau ingin memancing, orang juga akan mengingat Batola," pungkas mantan kepala Dinas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Batola ini.