Surveillance SNI ISO 37001, Bank Kalsel Tegaskan Budaya Anti Penyuapan Saat Momen Hakordia 2025

Bank Kalsel menegaskan komitmennya dalam penguatan tata kelola perusahaan dan budaya anti penyuapan melalui kegiatan Surveillance Sertifikasi SNI ISO 37001:2016

Bank Kalsel menegaskan komitmennya dalam penguatan tata kelola perusahaan dan budaya anti penyuapan melalui kegiatan Surveillance Sertifikasi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Foto-Bank Kalsel.

bakabar.com, BANJARMASIN – Bank Kalsel menegaskan komitmennya dalam penguatan tata kelola perusahaan dan budaya anti penyuapan melalui kegiatan Surveillance Sertifikasi SNI ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Kegiatan ini digelar di Hotel Aquarius pada 10-11 Desember 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025.

Surveillance dilakukan sebagai evaluasi independen untuk menilai konsistensi, efektivitas, dan keberlanjutan penerapan SMAP di lingkungan Bank Kalsel. Proses ini tidak hanya menilai kepatuhan terhadap standar sertifikasi, tetapi juga mengevaluasi tindak lanjut hasil audit sebelumnya serta potensi risiko baru beserta langkah mitigasinya.

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Auditor Lembaga Sertifikasi Chesna Certification Mokhammad Fakhtur Rokhim, bersama auditor lainnya, serta jajaran internal Bank Kalsel, termasuk Direktur Kepatuhan Mitra Damayanti.

Dalam sambutannya, Mitra Damayanti menegaskan bahwa surveillance SMAP memiliki nilai strategis bagi keberlanjutan integritas perusahaan. Menurutnya, evaluasi ini menjadi momentum penting untuk memastikan sistem anti penyuapan tidak hanya terdokumentasi, tetapi benar-benar dipahami dan diterapkan dalam setiap proses bisnis.

“Surveillance SNI ISO 37001:2016 ini merupakan wujud komitmen kami agar pengendalian risiko penyuapan berjalan konsisten dan berkelanjutan. Prinsip anti penyuapan adalah nilai dan budaya kerja yang harus dijalankan seluruh Insan Bank Kalsel,” ujarnya.

Sementara itu, Mokhammad Fakhtur Rokhim mengapresiasi komitmen Bank Kalsel dalam melaksanakan surveillance secara berkelanjutan. Ia menilai langkah tersebut menunjukkan keseriusan manajemen dalam menjaga integritas organisasi melalui evaluasi yang objektif.

“Surveillance ini tidak hanya menitikberatkan pada pemenuhan standar, tetapi juga pada efektivitas pengendalian penyuapan dan kesiapan organisasi dalam memitigasi risiko baru,” katanya.

Melalui kegiatan ini, Bank Kalsel berharap penguatan pengendalian internal dan perbaikan berkelanjutan dapat terus terjaga, sehingga tercipta organisasi yang bersih, transparan, dan berintegritas serta mampu menjaga kepercayaan publik.