Survei Indikator Politik

Survei Indikator Politik Dianggap Memojokkan PSSI

Mantan Anggota Komite Etik FIFA Gelora Surya Dharma Tahir mengatakan, hasil survei berjudul "Sikap Publik Terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI.

Kantor Sekretariat PSSI. (Foto: Liputan6)

apahabar.com, JAKARTA - Anggota Komite Etik FIFA periode 2007-2011 Gelora Surya Dharma Tahir mengatakan, hasil survei berjudul "Sikap Publik Terhadap Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI" dari lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) telah memojokkan PSSI.

"Itu juga bisa menimbulkan citra buruk terhadap bangsa dan negara," ujar Gelora, yang biasa disapa Dali Tahir seperti dilansir Antara, Senin (15/11).

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Buah Kesalahan Kolektif, Tanggung Jawab Bersama

Salah satu hasil dalam surveinya, di mana 1.220 orang menjadi sampel secara acak, Indikator Politik Indonesia (IPI) menyatakan bahwa ada 54,6 persen responden yang ingin Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan beserta seluruh jajarannya mengundurkan diri sebagai pertanggungjawaban moral.

Kemudian, IPI juga menyatakan bahwa 28,6 responden ingin pemerintah menekan Ketua Umum PSSI dan jajarannya tersebut jika tak bersedia mundur.

Baca Juga: Lebih 50 Persen Publik Percaya Kapolri Mampu Tuntaskan Tragedi Kanjuruhan

Menurut Dali, hasil survei tersebut akan membentuk persepsi masyarakat bahwa pemerintah dapat menekan PSSI. Padahal, hal tersebut sangat dilarang oleh FIFA. Jika dilakukan PSSI akan kembali disanksi pembekuan oleh FIFA seperti pada tahun 2015-2016.

"Jangan sampai dua kali kita kena sanksi FIFA selama pemerintahan Presiden Joko Widodo," kata anggota Komite Eksekutif (Exco) AFC periode 2003-2007 dan 2007-2011 itu.

Prestasi PSSI di Bawah Kepengurusan Iwan Bule

Kepengurusan PSSI di bawah kepemimpinan Mochamad Iriawan, Dali melanjutkan, sejatinya sudah menunjukkan prestasi yang bagus khususnya untuk tim nasional.

Selama Iriawan memegang komando, timnas Indonesia, senior dan U-20, lolos ke Piala Asia 2023. Kemudian, timnas U-16 juara Piala AFF 2022 dan timnas futsal putra mencetak sejarah untuk pertama kalinya ke perempat final Piala Asia di Piala Asia 2022.

Oleh sebab itu, Dali yakin, hasil survei IPI tidak berpengaruh apapun di dalam internal PSSI termasuk di tingkat anggota sebagai pemegang suara (voter).

Baca Juga: Kasus Tragedi Kanjuruhan Belum Tuntas, The Jakmania Sayangkan Pembubaran TGIPF

"Tidak ada pengaruhnya karena anggota PSSI itu anggota FIFA. Untuk pihak di luar PSSI, jadilah penonton yang baik, bukan ikut mengatur pertandingan," kata mantan Ketua Komite Luar Negeri PSSI itu.

Adapun PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk pemilihan ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Komite Eksekutif (Exco) pada 16 Februari 2023 sesuai permintaan FIFA.

Sebelum itu, akan dilaksanakan Kongres Biasa untuk penentuan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) pada 14 Januari 2023.